Definisi dan Penyebab Anemia - KLIK INSTAL
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Definisi dan Penyebab Anemia

Artikel ini akan membahas tentang pengertian dan penyebab anemia. Anemia ini adalah penyakit darah yang sangat umum terjadi. Keberadaannya seringkali tidak diketahui oleh sang penderita. Penyakit ini juga menimbulkan banyak kerugian bagi sang penderita. Oleh karena itu tulisan ini diharapkan dapat mendatangkan manfaat untuk banyak pihak, khususnya penderita anemia.

Daftar Isi
👍 Definisi dan Pengertian Anemia
👍 Penyebab Anemia
👍 Gejala dan Tanda Anemia
👍 Pengobatan dan Diagnosis Anemia

Pengertian dan definisi anemia
Gambar perbandingan sel darah merah pada penyakit anemia dan orang normal

Definisi dan Pengertian Anemia

Banyak pihak yang mendefinisikan anemia dengan beragam kalimat yang berbeda, akan tetapi intinya masih tetap sama. Beberapa pengertian dan definisi anemia adalah seperti di bawah ini:

Definisi dan pengertian anemia menurut WHO adalah suatu keadaan dimana kuantitas sel darah merah atau kualitas nya dalam membawa oksigen tidak cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh manusia, yang beragam berdasarkan usia, jenis kelamin, status kehamilan, kebiasaan merokok, dan lain-lain. (www.who.int)

Definisi dan pengertian anemia menurut para ahli lainnya juga tidak jauh beda dengan WHO. Misalnya definisi dan pengertian anemia oleh Sutoyo bahwa anemia secara fungsional diartikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass) sehingga tidak bisa memenuhi fungsinya untuk dapmembawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke seluruh jaringan perifer (penurunan oxygen caring capacity). Secara praktis anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, kemudian hematokrit (Sudoyo, et al., 2010).

Definisi dan pengertian anemia menurut Depkes RI (2000, dalam buku Waryana, 2010, p.48) bahwa anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah hemoglobin dalam darah kurang dari 11 gr %.

Itu tadi 3 definisi anemia yang kami ambil dari sekian banyak perihal pengertian anemia. Mudah-mudahan itu dapat mewakili.

Anemia adalah suatu keadaan yang muncul bilamana darah Anda mempunyai kadar sel darah merah yang kurang atau hemoglobin yang tidak cukup sehat. Hemoglobin merupakan bagian utama dari sel darah merah yang berfungsi untuk mengikat oksigen. Bilamana kadar sel darah merah seseorang terlalu sedikit atau abnormal, atau hemoglobinnya tidak normal atau kadarnya rendah, maka sel-sel dalam tubuh tidak akan memperoleh cukup oksigen. Akan muncul tanda dan gejala anemia misalnya kelelahan sebagai akibat dari organ tidak memperoleh apa yang dibutuhkan agar dapat berfungsi dengan baik.

Anemia merupakan masalah kesehatan yang berkaitan dengan darah yang paling umum di Amerika. Penyakit ini terdapat pada kira-kira 5,6% dari orang-orang di Amerika. Kelompok individu yang berisiko tinggi terkena anemia ini adalah wanita, anak kecil, dan orang yang mengidap penyakit kronis. Berikut faktor penting yang penting untuk diingat, yaitu:
  • Anemia tertentu dapat bersifat herediter sehingga bayi berkemungkinan terkena semenjak lahir.
  • Wanita hamil dan menjelang persalinan lebih rentan terkena anemia defisiensi besi. Hal ini dikarenakan kehilangan darah sebagai akibat dari menstruasi dan peningkatan kebutuhan asupan darah selama masa kehamilan.
  • Para lansia juga berisiko lebih besar terkena penyakit anemia lantaran pola makan yang buruk dan berbagai keadaan medis lainnya.

Ada begitu banyak tipe anemia. Penyebab dan cara perawatannya akan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dari sekian banyak jenis anemia, anemia kekurangan zat besi adalah tipe yang paling umum. Anemia ini dapat diobati dengan pengaturan diet yang baik dan suplementasi zat besi

Beberapa jenis anemia lain juga sering dianggap normal seperti anemia ringan dalam masa kehamilan. Namun, beberapa jenis anemia lainnya dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius atau dapat berlangsung seumur hidup.

Apa Saja Penyebab Anemia Itu?

Ada lebih dari 400 tipe anemia yang dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian berdasarkan faktor penyebab anemia itu sendiri, yaitu:

  1. Anemia yang disebabkan oleh kehilangan darah
  2. Anemia yang disebabkan oleh penurunan atau gangguan produksi sel darah merah
  3. Anemia yang disebabkan oleh rusaknya sel darah merah

1. Kehilangan Darah Menjadi Penyebab Anemia

Sel darah merah bisa hilang dari sirkulasi darah secara tiba-tiba atau secara perlahan. Kehilangan sel darah merah secara perlahan biasanya berlangsung dalam waktu yang lama dan seringkali tidak diketahui oleh penderita dan dokter yang merawat. Beberapa keadaan yang dapat menimbulkan kehilangan darah antara lain:

  • Perdarahan yang berlebihan seperti pada kecelakaan atau menstruasi yang berlebihan
  • Masalah pada gastointestinal misalnya ulkus, wasir, gastritis, atau penyakit kanker.
  • Pemakaian obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) misalnya ibuprofen dan asprin dalam jangka waktu yang lama dengan pemakaian intens. Hal ini dapat menyebabkan ulkus dan gastritis.

2. Penurunan Jumlah atau Gangguan Produksi Sel Darah Merah Menjadi Penyebab Anemia

Pada anemia jenis ini, tubuh penderita memproduksi sel darah merah yang jumlahnya terlalu sedikit atau sel darah merah tersebut tidak berperan dan berfungsi sebagaimana mestinya. Sel darah merah yang dihasilkan memiliki kerentanan untuk rusak sehingga jumlahnya menurun dan fungsinya berkurang. Beberapa keadaan yang menyebabkan anemia jenis ini adalah sebagai berikut:

  • Anemia sel sabit (sickle cell anaemia)
  • Anemia defisiensi besi
  • Anemia karena kekurangan vitamin
  • Masalah sumsum tulang dan sel punca atau sel induk (stem cell)
  • Kondisi kesehatan lainnya

2.1. Anemia sel sabit
Pengertian anemia sel sabit adalah anemia dengan kondisi dimana sel-sel darah merah berubah menjadi berbentuk seperti bulan sabit (terlihat seperti huruf C). Sel darah merah yang normal akan memiliki bentuk donat tanpa lubang (lingkaran, dengan bagian pipih di tengahnya).

Anemia sel sabit merupakan kelainan bawaan biasanya dialami oleh orang Afrika-Amerika dan Amerika Hispanik. Sel darah merah berubah bentuk menjadi bulan sabit dikarenakan cacat genetik. Sel darah mudah rusak sehingga oksigen tidak tersalurkan ke organ dan jaringan tubuh. Sel darah merah bulan sabit ini juga dapat tersangkut di pembuluh darah yang berukuran kecil sehingga dapat menimbulkan rasa nyeri.

2.2. Anemia defisiensi besi
Definisi anemia defisiensi besi adalah penyakit anemia yang diakibatkan oleh kurangnya jumlah zat besi dalam tubuh sehingga mengganggu proses pembentukan haemoglobin yang berakibat menurunnya jumlah sel darah merah yang sehat dalam tubuh.

Seperti pengertiannya di atas bahwa anemia kekurangan zat besi terjadi lantaran kurangnya kadar zat besi mineral dalam tubuh. Sumsum tulang memerlukan zat besi dalam proses pembuatan hemoglobin. Tanpa kadar zat besi yang cukup, proses produksi hemoglobin akan terganggu. Keadaan ini bila dibiarkan secara terus-menerus akan mengakibatkan timbulnya anemia defisiensi besi. Jenis anemia ini dapat diakibatkan oleh:

  • Pola makan yang buruk (kurang asupan zat besi), khususnya pada bayi, anak-anak, remaja, kaum vegetarian
  • Tuntutan metabolisme dalam masa kehamilan dan menyusui yang menghabiskan simpanan zat besi  dalam tubuh wanita
  • Haid
  • Donor darah yang terlalu sering
  • Latihan yang bersifat ketahanan (endurance training) yang terlalu berlebihan
  • Masalah pencernaan misalnya penyakit Crohn atau operasi pengangkatan sebagian usus kecil.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, makanan, dan minuman yang mengandung kafein.

2.3. Anemia defisiensi vitamin
Definisi anemia defisiensi vitamin adalah anemia yang terjadi karena adanya kekurangan jumlah vitamin dalam proses pembentukan sel darah merah.

Anemia karena defisiensi vitamin dapat muncul lantaran adanya kekurangan vitamin B12 dan folat. Kedua jenis vitamin ini diperlukan dalam pembentukan sel darah merah. Beberapa keadaan yang mengakibatkan penyakit anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin, antara lain:

  • Anemia megaloblastik karena kekurangan vitamin B12 atau folat ataupun keduanya.
  • Anemia pernisiosa: karena proses penyerapan vitamin B12 yang tidak baik.
  • Masalah pola makan: karena asupan makan kurang atau kurangnya menu makanan yang mengandung vitamin B12. Konsumsi sayur mayur yang kurang juga dapat mengakibatkan defisiensi folat. Memasak sayur mayur dengan api yang terlalu panas juga dapat merusak kandungan vitamin di dalamnya.
  • Penyebab kekurangan vitamin lainnya: dalam masa kehamilan, pemakaian obat-obatan tertentu, penyalahgunaan alkohol, penyakit usus seperti tropical sprue dan penyakit seliaka.
Selama awal kehamilan, asam folat yang cukup bisa membantu pencegahan penyakit spina bifida (cacat tabung saraf).

2.4. Anemia karena masalah sumsum tulang dan sel induk (sel punca/ stem cells)
Masalah sumsum tulang dan sel induk dapat mengganggu proses produksi sel darah merah. Beberapa sel punca yang ada di sumsum tulang akan berkembang menjadi sel darah merah. Jika sel induk ini jumlahnya terlalu sedikit, rusak, atau digantikan keberadaannya di sumsum tulang oleh sel lain seperti sel kanker metastasis maka penyakit anemia akan terjadi. Beberapa anemia akibat gangguan pada sumsum tulang atau masalah sel punca antara lain:
Anemia aplastik. Anemia ini terjadi lantaran adanya penurunan jumlah atau tidak adanya stem cells di dalam sumsum tulang. Anemia jenis ini bisa diturunkan dan terjadi tanpa alasan yang pasti. Biasanya dihubungkan dengan gangguan pada sumsung tulang karena pemakaian obat-obatan, radiasi, kemoterapi, dan penyakit infeksi.

Thalassemia. Thalassemia terjadi bilamana sel-sel punca tidak berkembang menjadi sel darah merah yang matang. Anemia jenis ini dapat diturunkan. Anemia ini bervariasi, dapat berderajat parah hingga mengancam nyawa yang disebut sebagai anemia Cooley.

Paparan timbal. Timbal dapat menekan proses produksi di sumsum tulang. Bila kondisi dibiarkan berlanjut maka dapat mengakibatkan penyakit kimia. Dalam hidup sehari-hari paparan timbal biasanya didapat dari keripik dengan pewarna cat pada jajanan anak-anak, tembikar yang tidak dilapisi dengan baik sehingga membuat makanan tercemar, dan cairan yang mengandung timbal.

2.5. Anemia karena kondisi kesehatan lainnya
Anemia dalam kelompok ini umumnya terjadi karena jumlah hormon yang terlalu sedikit yang dibutuhkan dalam proses pembentukan sel darah merah. Beberapa situasi yang mengakibatkan anemia dalam kelompok ini antara lain:

  • Penyakit ginjal kronis
  • Penyakit hipotiroidisme
  • Penyakit kronis yang lain misalnya, seperti penyakit kanker, infeksi kronis, lupus, diabetes mellitus, dan rheumatoid arthritis.
  • Usia yang sudah lanjut.

3. Penghancuran Sel Darah Merah Menjadi Penyebab Anemia

Bilamana sel-sel darah merah bersifat rapuh dan rentan terhadap tekanan rutin dalam sistem peredaran darah, maka sel darah tersebut berkemungkinan pecah sebelum tiba waktunya. Pemecahan ini akan menimbulkan anemia hemolitik.

Anemia hemolitik ini bisa timbul saat saat bayi baru lahir atau berkembang di kemudian hari. Terkadang tidak diketahui penyebab pastinya. Faktor penyebab anemia hemolitik yang diketahui sampai saat ini antara lain:

  • Penyakit yang diwariskan, seperti halnya penyakit anemia sel sabit dan talasemia
  • Faktor stres seperti penyakit infeksi, penggunaan obat-obatan yang menimbulkan reaksi kerusakan sel darah merah, akibat gigitan ular atau racun laba-laba, atau faktor jenis makanan tertentu.
  • Racun akibat penyakit hati atau ginjal yang kronis.
  • Keadaan autoimunitas. Kondisi dimana sistem kekebalan tubuh melakukan serangan terhadap sel darah merah.
  • Faktor lainnya seperti cangkok vaskular, katup jantung prostetik, tumor, luka bakar parah, paparan zat kimia tertentu, hipertensi berat, gangguan pembekuan, dan pembesaran limpa yang menjebak sel darah merah.

Nah itu tadi tulisan tentang pengertian dan definisi anemia serta faktor penyebab anemia itu sendiri. Mudah-mudahan bermanfaat. Silahkan baca kelanjutannya tentang gejala dan tanda anemia.

Post a Comment for "Definisi dan Penyebab Anemia"

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2631650870646061" crossorigin="anonymous"></script> <!-- Iklan --> <ins class="adsbygoogle" style="display:block" data-ad-client="ca-pub-2631650870646061" data-ad-slot="9511910312" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>