Penanganan Keracunan Zat Besi dan Karbon Monoksida Pada Anak
Kegawatdaruratan: penanganan keracunan zat besi dan karbon monoksida pada anak. Artikel ini akan membahas tentang penanganan keracunan zat besi dan keracunan karbon monoksida yang biasanya sering terjadi pada anak.
keracunan pada anak |
Penanganan Keracunan Zat Besi Pada Anak
- Segera periksa tanda-tanda klinis dari keracunan zat besi yang dapat berupa mual, muntah, nyeri perut dan diare. Muntahan dan feses dapat berwarna abu-abu atau hitam. Pada kasus keracunan dengan derajat yang berat dapat terjadi perdarahan pada saluran pencernaan, kejang, hipotensi, mengantuk, dan asidosis metabolik. Tanda-tanda klinis adanya gangguan saluran pencernaan seringkali timbul dalam enam jam pertama dan bilamana anak tidak memperlihatkan gejala dan tanda klinis keracunan sampai dengan enam jam, biasanya tidak diperlukan antidotum.
- Bahan arang aktif tidak bisa digunakan untuk mengikat besi. Oleh sebab itu, pertimbangkan untuk tindakan bilas lambung jika jumlah besi yang tertelan secara potensial mengakibatkan toksisitas.
- Bijak dalam menentukan apakah perlu memberi antidotum karena antidotum juga dapat menimbulkan efek samping. Sebaiknya zat antidotum hanya dipergunakan bilamana terdapat bukti dan tanda klinis terjadinya keracunan.
- Bila memutuskan untuk memberikan antidotum, berikanlah deferoksamin (50 mg/ kgBB hingga maksimum 1 g) dengan suntikan intra-muskular (IM) dalam dan diulang setiap 12 jam; jika sakitnya berat, berikan infus 15 mg/ kgBB/ jam hingga maksimum 80 mg/ kgBB dalam 24 jam.
Penanganan Keracunan Karbon Monoksida Pada Anak
- Berikan oksigen 100% sampai tanda hipoksia hilang. (penting: pasien dapat terlihat tidak sianosis walaupun sebenarnya masih hipoksia).
- Evaluasi saturasi oksigen dengan alat pulse oximeter (jangan lupa kaliberasi alat untuk agar penilaian tepat). Jika meragukan, dapat dilihat apakah ada tanda-tanda klinis hipoksia
Pencegahan Keracunan Zat Besi dan Karbon Monoksida
- Ajarkan kepada orang tua untuk menyimpan obat-obatan dan bahan beracun pada tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak.
- Nasihati orang tua untuk memberikan pertolongan pertama jika hal ini terjadi lagi di kemudian hari:
- Jangan merangsang muntah jika yang terminum adalah senyawa hidrokarbon, atau jika mulut dan tenggorokan anak mengalami luka bakar; begitu juga jika anak mengalami penurunan kesadaran.
- Rangsang muntah jika yang terminum adalah obat/bahan selain tersebut di atas dengan merangsang dinding belakang tenggorokan.
- Bawa anak ke fasilitas kesehatan sesegera mungkin, sertakan informasi tentang bahan beracun yang telah diminum/ditelan; misalnya: kemasan, label, contoh tablet, buah/biji, dsb.
sumber : Pelayanan Kesehatan Anak di RS by WHO
Bagikan artikel ini kepada teman-teman Anda!
Post a Comment for "Penanganan Keracunan Zat Besi dan Karbon Monoksida Pada Anak"
Klik tulisan subscribe berwarna merah ini: SUBSCRIBE
terlebih dahulu sebelum membuat komentar.