Tatalaksana Preklampsia di Tingkat Faskes Primer
Angka kematian ibu (AKI) adalah salah satu indikator kemajuan suatu negara. Nilainya yang buruk akan berpengaruh terhadap kondisi suatu negara. Banyak hal yang menentukan angka ini. Salah satu dari sekian banyak penyebab adalah komplikasi kehamilan berupa preeklampsia.
Preeklampsia dan eklampsia adalah penyebab kedua paling banyak angka kematian ibu setelah komplikasi perdarahan. Ini merupakan bagian dari hipertensi dalam kehamilan. Angka kejadiannya masih lebih tinggi pada negara berkembang bila dibandingkan dengan negara maju.
Tenaga medis harus memahami penyakit ini, khususnya yang berada pada puskesmas atau fasilitas kesehatan tingkat pertama lainnya. Tingkat ini sangat menentukan nilai dari AKI tadi. Nah, pada artikel ini kami akan membagikan informasi tentang pedoman penatalaksanaan preeklampsia di FKTP.
Pedoman Tatalaksana Preeklampsia di Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer
Pengertian Preeklampsia
Penyakit preeklampsia ialah hipertensi yang diakibatkan oleh adanya kehamilan yang dikaitkan dengan peningkatan proteinuria (lebih dari 0,3 gram dalam 24 jam), oedema, dan bisa memberikan pengaruh terhadap semua sistem organ.
Pengertian preeklampsia menurut ACOG (2013) adalah keadaan dimana tekanan darah yang lebih dari 140/90 mmHg dengan sedikitnya satu dari gejala dan tanda di bawah ini:
- Protenuria : hasi pemeriksaan dipstick lebih dari +1 (positif 1) atau lebih besar dari 300 mg dalam 24 jam.
- Kadar serum kreatinin lebih besar dari 1,1 mg/ dL.
- Adanya oedema paru.
- Terjadi peningkatan fungsi hari lebih dari 2 kali.
- Nilai trombosit lebih dari 100.0000.
- Sakit kepala susah hilang, nyeri pada bagian epigastrium, dan gangguan penglihatan (blurred vision).
Untuk preeklampsia berat, banyak denisi dari para ahli. Terdapat dua konsensus yang memberikan keterangan bahwa hipertensi berat dipastikan dengan nilai diastolik lebih besar atau sama dengan 110 mmHg atau nilai sistolik lebih besar atau sama dengan 170 mmHg (setelah pengukuran pada dua kesempatan), dan terdapat proteinuria dengan jumlah signifikan (1 gram per liter). Jenis penting dari preeklampsia berat ini ialah sindrom HELLP (hemolisis, peningkatan kadar enzim hati, dan penurunan jumlah trombosit).
Alasan Pentingnya Manajemen Tatalaksana Preeklampsia di FKTP
Diagnosis dini preeklampsia di FKTP sangat penting untuk menjamin kesehatan ibu dan janin. Belum lagi preeklampsia ringan seringkali tidak menunjukkan gejala yang cukup berarti. Hal ini dapat menimbulkan keterlambatan diagnosis yang dapat merugikan baik bagi ibu maupun janin.
Sebagai langkah awal diperlukan penilaian risiko. Penilaian ni dilaksanakan setelah umur kehamilan 20 minggu. Penilaian ini akan mengidentifikasi gejala dan tanda baru, yaitu kejadian penyakit hipertensi baru, kemunculan proteinuria baru, adanya keluhan sakit kepala, gangguan fungsi penglihatan, nyeri ulu hati, mual atau muntah, gerakan janin berkurang, atau pun ukuran janin kecil berdasarkan umur kehamilan.
Penatalaksanaan Preeklamsia di Faskes Primer
Berdasarkan PNPK preeklampsia dari POGI tahun 2016, tujuan utama manajemen ekspektatif ialah melakukan perbaikan keluaran perinatal dengan cara mengurangi morbiditas neonatal dan memperpanjang usia kehamilan tanpa memberikan bahaya kepada ibu. Rekomendasi yang dilaksanakan di FKTP antara lain:
- Rekomenasi manajemen ekspektatif pada preeklampsia tanpa disertai gejala berat dimana umur kehamilan kurang dari 37 minggu dengan evaluasi ANC yang ketat.
- Rawat jalan poliklinik bisa dilaksanakan untuk kasus preeklampsia tanpa adanya gejala bert.
- Evaluasi ANC ketat yang dilakukan ialah:
- Penilaian tanda maternal dan pergerakan janin oleh pasien tiap harinya.
- Penilaian tekanan darah sebanyak 2 kali pada kunjungan poliklinik.
- Penilaian kadar trombosit dan juga fungsi hari tiap minggunya.
- Penilaian USG dan tingkat kesehatan janin setiap dua minggu dalam kunjungan poliklinik.
- Bilamana ada kecurigaan pertumbuhan janin terhambat maka penilaian dapat menggunakan doppler velocimetry pada arteri umbilikal.
Bagan Penanganan Preeklampsia Tanda Gejala Yang Berat
Perlukah Pemberian Anti-Hipertensi?
Simak poin penting pemberian agen anti tekanan darah tinggi di bawah ini:
- Indikasi utama untuk memberikan obat anti-hipertensi dalam kehamilan ialah untuk keselamatan ibu dan mencegah terjadinya penyakit serebrovaskuler.
- Agen anti-hipertensi dianjurkan pada kasus preeklampsia berat dan kondisi dengan tekanan darah sistolik lebih besar dari 160 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih besar dari 110 mmHg.
- Pilihan pertama obat anti-hipertensi ialah nifedipin (pemberian oral) yang bersifat short acting, hidralazin, dan labetalol (pemberian parenteral). Obat nifedipin yang disarankan adalah kapsul 10 mg yang dapat diulang setiap 15 sampai 30 menit (dosis maksimal adalah 30 mg).
Magnesium Sulfat Untuk Preeklampsia di FKTP
Pemberian magnesium sulfat ini adalah untuk pencegahan terjadinya eklampsia sehingga mengurangi angka morbiditas dan mortalitas. Namun, magnesium sulfat tidak dianjurkan untuk digunakan rutin pada semua pasien preeklampsia, kecual bila ada gejala pemberatan. Bilamana pasien sudah mengalami perburukan gejala maka direkomendaasikan untuk dirujuk ke faasilitas kesehatan sekunder.
Post a Comment for "Tatalaksana Preklampsia di Tingkat Faskes Primer"
Klik tulisan subscribe berwarna merah ini: SUBSCRIBE
terlebih dahulu sebelum membuat komentar.