Penyakit Migrain
Penyakit migrain ini lebih dikenal dengan sakit kepala sebelah. Hal ini dikarenakan jenis penyakit saraf ini umumnya ditandai dengan adanya sakit kepala hanya pada sebagian sisi saja. Untuk lebih jelasnya mari kita kupas tuntas tentang penyakit ini.
Review Penyakit Migrain
Artikel kali ini akan membahas tentang pengertian, gejala, penyebab, penegakan diagnosis, pengobatan, komplikasi, hingga pencegahan dari penyakit migrain ini. Bagi Anda yang memiliki keluhan penyakit ini disarankan untuk membaca dan memahami keseluruhan artikel agar Anda paham apa yang sebenarnya terjadi pada diri Anda.
Pengertian Migrain
Definisi migrain adalah suatu penyakit yang ditandai dengan timbulnya sakit kepala yang dirasakan berdenyut yang umumnya terjadi hanya pada satu bagian sisi kepala saja. Migrain ini adalah termasuk jenis penyakit saraf yang juga menimbulkan gejala lain, seperti mual hingga muntah dan menjadi sensitif terhadap bunyi dan cahaya. Serangan penyakit ini dapat berlangsung dalam beberapa jam hingga beberapa hari.
Migrain cukup umum dialami oleh kaum perempuan ketimbang laki-laki. Berdasarkan hasil studi WHO, terdapat 30 persen migrain dari jumlah total sakit kepala yang dialami oleh populasi total manusia yang berumur 18 sampai 65 tahun. Serangan ini biasanya timbul untuk pertama kali saat usia pubertas. Serangan yang terberat biasanya timbul pada rentang usia 35 hingga 45 tahun.
Baca juga artikel terkait
👉 Pengertian migrain menurut WHO dan para ahli
Baca juga artikel terkait
👉 Pengertian migrain menurut WHO dan para ahli
Tanda dan Gejala Migrain
Telah disebutkan di atas bahwasanya migrain ini cukup sering muncul pertama kali saat usia pubertas. Gejala ini akan berkembang dalam 4 tahap, akan tetapi tidak semua penderita mutlak mengalami tahapan ini. Empat tahapan tersebut antara lain:
Tahapan Gejala Migrain
1. Tahap Prodromal
Ini terjadi pada satu atau dua hari sebelum gejala sakit kepala muncul. Gejala yang dialami berupa suasana perasaan hati yang selalu berubah, minat pada makanan tertentu, leher sering terasa kaku, cukup sering menguap dan merasakan haus, dan muncul konstipasi serta sering buang air kecil.
2. Tahap Aura
Tahapan ini dapat terjadi sebelum atau saat serangan migrain berlangsung. Pada tahapan ini akan terjadi gangguan penglihatan (pandangan kabur atau seperti melihat kilat cahaya), gangguan verbal, dan/ atau gangguan fungsi sensorik dan motorik. Gejala-gejala ini dapat dirasakan seluruhnya atau sebagian. Gejala yang timbul akan berlangsung perlahan (tidak tiba-tiba) dan dapat bertahan hingga satu jam.
3. Tahap Serangan Sakit Kepala
Tahapan ini dapat terjadi dalam waktu 4 sampai 72 jam. Gejala yang dirasakan adalah sakit kepala pada salah satu sisi (jarang terjadi pada dua sisi) yang umumnya disertai dengan denyutan. Gejala lain yang sering menyertai adalah pusing, mual hingga muntah, pandangan menjadi kabur, dan/ atau menjadi sensitif terhadap cahaya dan suara (beberapa orang juga menunjukkan sensitif terhadap penciuman dan sentuhan).
4. Tahap Resolusi
Ini adalah tahapan akhir setelah serangan migrain selesai. Tahap ini biasanya terjadi dalam 24 jam setelah serangan. Beberapa gejala yang dapat dialami adalah perubahan suasana perasaan hati, hati kepala derajat ringan, keletihan, dan agak sensitif terhadap cahaya dan bunyi.
Keempat tahapan di atas tidak mutlak akan dialami setiap penderita migrain. Ada yang hanya sebagian dan yang lainnya dapat mengalami secara keseluruhan. Untuk itu berdasarkan jenis serangannya, penyakit migrain ini dapat dikelompokkan menjadi:
Migrain Berdasarkan Jenis Serangan
1. Migrain Tanpa Aura
Gejala yang dirasakan adalah serangan sakit kepala yang muncul secara tiba-tiba tanpa disertai atau didahului oleh gejala apapun. Jenis ini adalah yang terbanyak dari serangan migrain.
2. Migrain Dengan Aura
Pada jenis ini, serangan migrain akan didahului oleh tanda adanya tahapan aura yang muncul secara perlahan. Sakit kepala akan muncul bersamaan atau setelah aura.
3. Migrain Aura Tanpa Sakit Kepala
Jenis ini lebih dikenal dengan silent migrain. Jenis ini cukup jarang dimana serangan migrain tidak diikuti dan ditandai oleh sakit kepala.
Kenali Gejala Migrain Yang Berbahaya
Apakah semua sakit kepala aman? Atau ada yang berbahaya? Sakit kepala sebelah dan gejala migrain lainnya jangan dianggap sepele bila diikuti oleh gejala dan tanda di bawah ini. Hal ini dikarenakan gejala migrain dapat beririsan dengan gejala penyakit serius lainnya, misalnya penyakit stroke, meningitis, atau lainnya. Disarankan untuk segera konsultasi ke dokter bila Anda juga mengalami gejala dan tanda di bawah ini:
- Sakit kepala tak tertahankan yang dirasakan secara tiba-tiba, apalagi Anda memiliki riwayat penyakit hipertensi.
- Salah satu bagian anggota gerak sisi kanan atau kiri mengalami kelemahan atau kelumpuhan.
- Sakit kepala diikuti dengan adanya demam, kejang, leher kaku (susah ditekuk oleh orang lain), merasa kebingungan, penglihatan menjadi ganda, atau muncul ruam pada kulit.
- Bicara menjadi susah untuk dimengerti atau pelo.
Penyebab Migrain
Sampai waktu ini, penyebab pasti penyakit ini belum diketahui. Serangan migrain ini lebih cendrung pada wanita dan orang yang memiliki riwayat penderita migrain dalam keluarga. Pada banyak kasus, didapatkan kadar zat kimia otak (serotonin) yang menurun. Keadaan ini membuat dugaan sebagai penyebab salah satu saraf otak (trigeminal) mengeluarkan zat kimia ke lapisan meningen otak sehingga memunculkan rasa nyeri.
Walaupun belum diketahui, akan tetapi ada beberapa faktor yang memungkinkan munculnya serangan migrain, antara lain:
1. Perubahan Hormon Pada Wanita
Adanya fluktuasi hormon pada perempuan (utamanya estrogen) seringkali berkaitan dengan kejadian munculnya penyakit migrain. Banyak kasus menunjukkan bahwa serangan migrain terjadi saat kadar estrogen sedang turun, misalnya pada waktu sebelum atau selama menstruasi, selama periode kehamilan, atau setelah menopause.
2. Pola Makan dan Minum
Serangan migrain dapat dicetuskan oleh seringnya konsumsi makanan asin, makanan yang ditambahkan perasa manis dan gurih (MSG atau aspartam), serta minum minuman beralkohol dan berkafein.
3. Agen Pemicu
Kebanyakan pemicu dari lingkungan luar dapat mencetuskan serangan migrain, misalnya wangi parfum, bau penghapus cat, asap rokok, dan bunyi suara yang mengganggu.
4. Faktor Fisik dan Emosi
Keadaan fisik juga memiliki pengaruh terhadap kemunculan serangan migrain. Beberapa diantaranya adalah keletihan, buruknya kuantitas dan kualitas tidur (atau gangguan tidur karena perbedaan waktu selama dalam perjalanan/ jet lag), postur tubuh yang tidak terjaga sewaktu bekerja, kadar glukosa darah rendah (hipoglikemia), atau setelah olahraga yang berat.
Kondisi emosi juga memiliki dampak pada kejadian serangan migrain. Yang termasuk dalam hal ini adalah keadaan stres, depresi, kecemasan, ketegangan, atau terlalu gembira.
5. Efek Samping Obat
Beberapa jenis obat dapat menjadi faktor pencetus serangan migrain. Contohnya adalah pil KB atau obat terapi pengganti hormon.
Diagnosis Migrain
Diagnosis penyakit migrain ini ditegakkan oleh dokter dari hasil anamnesis riwayat penyakit pasien dan keluarganya serta dari hasil pemeriksaan gejala dan tanda yang terdapat pada pasien. Seringkali dokter memberikan saran untuk pemeriksaan penunjang sebagai sarana pengambilan kepastian diagnosis. Beberapa pemeriksaan penunjang tersebut antara lain:
1. Tes Darah
Pemeriksaan ini untuk mengetahui problema pada darah dan pembuluh darah, adanya infeksi pada otak dan tulang belakang, atau keberadaan racun dalam tubuh.
2. Pemindaian
Pemeriksaan pemindaian yang dapat dilakukan adalah CT Scan dan/ atau MRI. Pemeriksaan ini untuk menilai gambaran otak dan pembuluh darah otak secara lebih jelas dan detail.
3. Pungsi Lumbal
Ini adalah pemeriksaan yang dilaksanakan untuk menilai adanya infeksi atau perdarahan pada otak. Pemeriksaan ini adalah pengambilan sampel cairan saraf di tulang belakang dengan jarum melalui celah antara tulang belakang.
Pengobatan Migrain
Cara mengobati migrain tanpa obat dapat dilakukan di rumah dengan teknik sederhana. Cara mengobati migrain alami ini hanya dapat dilakukan pada migrain yang memiliki tingkat keparahan ringan. Bila tidak kunjung mendapatkan hasil yang efektif atau malahan menjadi tambah berat, sebaiknya Anda melanjutkan pengobatan ke dokter.
Ulasan tentang terapi dan pengobatan ini dibahas secara lengkap pada tautan di bawah ini.
Komplikasi Migrain
Kejadian komplikasi migrain adalah jarang. Beberapa komplikasi yang pernah dilaporkan antara lain:
1 Migrain kronis
Tidak jarang migrain tetap bertahan selama lima belas hari atau lebih. Terkadang gejala aura tetap bertahan selama 1 minggu atau lebih setelah penyakit migrain hilang.
2. Status migrainosus
Ini adlah keadaan dimana terjadi serangan migrain dengan derajat parah yang dapat berlangsung selama tiga hari ataupun lebih.
3. Masalah psikologis
Migrain yang tidak ditangani secara baik dan tepat seringkali menimbulkan problema psikologis bagi para penderita. Keadaan dapat berlanjut menjadi depresi, gangguan kecemasa, atau serangan panik.
4. Stroke iskemik
Angka kejadian risiko stroke menjadi tinggi untuk penderita migrain yang mempunyai riwayat penyakit tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan pembuluh darah.
Komplikasi migrain akibat minum obat
Komplikasi juga dapat terjadi bukan hanya dari penyakitnya, tetapi juga dari penggunaan obat-obatan. Beberapa diantaranya adalah:
1. Sakit kepala
Konsumsi obat penghilang nyeri kepala yang berlebihan justru dapat menyebabkan sakit kepala. Umumnya gejala ini muncul ketika seseorng memakai obat anti-nyeri kepala selama lebih dari 10 hari ataupun dalam dosis yang tinggi.
2. Sindrom serotonin
Ini adalah kondisi dimana tubuh memiliki kadar serotonin yang sangat tinggi. Keadaan ini dapat menjadi pemicu munculnya kejang. Kadar serotonin yang tinggi ini biasanya disebabkan oleh konsumsi berlebihan oat triptan.
3. Gastritis
Ini adalah penyakit radang lambung yang lebih sering dikenal dengan penyakit maag. Penderita akan mengalami gastritis bila terlalu banyak atau terlalu lama meminum obat pengurang nyeri kepala yang berasal dari golongan anti-inflamasi non-steroid. Cara minum obat yang salah, misalnya obat diminum saat perut kosong juga dapat mempercepat kejadian gastritis ini.
Pencegahan Migrain
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwasanya penyakit ini tidak bisa disembuhkan secara mutlak. Namun, frekuensi kambuhan dapat ditekan sebanyak mungkin. Banyak usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari kekambuhan sakit kepala. Beberapa diantaranya yaitu:
1. Identifikasi pemicu penyakit
Seorang penderita harus mempelajari tentang penyakit nya sendiri. Penderita harus mengingat atau mencatat semua serangan migrain mulai dari tanggal dan jam serangan, apa saja gejala yang muncul, kapan gejala menghilang, obat apa saja yang cocok dikonsumsi, dan lain sebagainya.
Perincian seperti ini akan membantu dalam memahami penyakit. Pecegahan akan lebih mudah dilakukan saat kita memahami betul apa problema penyakit yang muncul. Informasi ini juga akan bermanfaat bagi dokter yang melakukan perawatan.
2. Atur jadwal yang konsisten
Penderita harus mengatur dan menadwalkan pola hariannya. Pola makan, tidur, aktivitas, dan lain halnya sebaiknya harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang konsisten. Pola hidup yang teratur akan memudahkan mendapatkan ritme tubuh yang seimbang sehingga tidak mengganggu adaptasi sel dan jaringan tubuh.
3. Konsumsi obat atau suplemen
Umumnya dokter akan memberikan obat atau vitamin untuk kemungkinan timbulnya migrain. Harap mematuhi dan mengikuti petunjuk dan saran dari dokter. Obat dan suplemen juga harus diminum sesuai dengan petunjuk.
Seorang penderita harus mempelajari tentang penyakit nya sendiri. Penderita harus mengingat atau mencatat semua serangan migrain mulai dari tanggal dan jam serangan, apa saja gejala yang muncul, kapan gejala menghilang, obat apa saja yang cocok dikonsumsi, dan lain sebagainya.
Perincian seperti ini akan membantu dalam memahami penyakit. Pecegahan akan lebih mudah dilakukan saat kita memahami betul apa problema penyakit yang muncul. Informasi ini juga akan bermanfaat bagi dokter yang melakukan perawatan.
2. Atur jadwal yang konsisten
Penderita harus mengatur dan menadwalkan pola hariannya. Pola makan, tidur, aktivitas, dan lain halnya sebaiknya harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang konsisten. Pola hidup yang teratur akan memudahkan mendapatkan ritme tubuh yang seimbang sehingga tidak mengganggu adaptasi sel dan jaringan tubuh.
3. Konsumsi obat atau suplemen
Umumnya dokter akan memberikan obat atau vitamin untuk kemungkinan timbulnya migrain. Harap mematuhi dan mengikuti petunjuk dan saran dari dokter. Obat dan suplemen juga harus diminum sesuai dengan petunjuk.
Post a Comment for "Penyakit Migrain"
Klik tulisan subscribe berwarna merah ini: SUBSCRIBE
terlebih dahulu sebelum membuat komentar.