Gejala Anemia Defisiensi Besi
Artikel ini tentang gejala anemia kekurangan zat besi. Kita telah ketahui bersama bahwasanya keadaan kekurangan zat besi pada tubuh manusia lambat laun akan mengakibatkan anemia. Penyakit anemia dengan gangguan kinerja sel darah merah dan hemoglobin ini sedikit banyak akan menimbulkan gejala dan tanda-tanda yang dapat kita nilai.
Review Gejala Anemia Defisiensi Besi
Daftar Isi Makalah Anemia Kekurangan Zat Besi
👍 Definisi
👌 Gejala Klinis
👉 Penyebab
💖 Diagnosa
💗 Tatalaksana
Gejala anemia kekurangan zat besi seringkali tidak terdeteksi apabila penyakit masih dalam derajat ringan. Kekurangan zat besi dalam peredaran darah biasanya dikompensasi oleh cadangan besi tubuh (ferritin). Bilamana cadangan besi dalam jaringan atau organ tubuh juga berkurang maka hal ini akan menimbulkan tanda dan gejala klinis.
👍 Definisi
👌 Gejala Klinis
👉 Penyebab
💖 Diagnosa
💗 Tatalaksana
Gejala anemia kekurangan zat besi seringkali tidak terdeteksi apabila penyakit masih dalam derajat ringan. Kekurangan zat besi dalam peredaran darah biasanya dikompensasi oleh cadangan besi tubuh (ferritin). Bilamana cadangan besi dalam jaringan atau organ tubuh juga berkurang maka hal ini akan menimbulkan tanda dan gejala klinis.
Tanda dan gejala anemia akan semakin terlihat jelas seiring dengan bertambah parahnya penyakit. Beberapa gejala yang sering muncul antara lain:
Gejala Klinis Anemia Defisiensi Besi
1. Mudah lelah dan badan terasa lemah
Gejala ini dikaitkan dengan asupan oksigen yang kurang terhadap sel-sel tubuh. Sel cendrung kekurangan energi lantaran tidak menerima bahan bakar oksigen yang kurang. Tubuh akan cendrung membatasi aktivitasnya agar tidak membutuhkan banyak energi.
2. Nyeri dada dan denyut jantung menjadi cepat
Ini merupakan adaptasi tubuh terhadap gangguan sirkulasi oksigen. Sel-sel tubuh terutama bagian akral (ujung-ujung tubuh) yang mengalami kekurangan oksigen akan mengirimkan sinyal kepada otak. Otak akan menginterpretasi sinyal ini dengan mengirimkan sinyal lanjutan ke jantung untuk mempercepat denyutan agar darah mengalir cepat sehingga oksigen sampai ke bagian akral dalam jumlah yang cukup.
3. Terlihat pucat
Pasien anemia akan terlihat pucat. Hal ini disebabkan sel darah merah yang berikatan dengan oksigen jumlahnya kurang dari biasanya.
4. Pusing atau pening
Sel darah merah juga bertugas mengantarkan oksigen ke sel-sel otak. Otak adalah organ yang sangat bergantung dengan oksigen. Gangguan asupan nutrisi dan oksigen ke otak yang paling ringan akan menimbulkan gejala seperti pusing.
5. Kaki dan tangan dingin
Penderita anemia biasanya akan memiliki akral (tangan atau kaki) yang teraba dingin. Ini menunjukkan pada bagian tersebut jumlah oksigennya kurang karena disebabkan oleh kurangnya jumlah sel darah merah. Oksigen yang kurang akan menurunkan tingkat metabolisme sehingga mengurangi hasil sampingan panas tubuh.
6. Kesemutan pada kaki
Kesemutan pada kaki adalah manifestasi gangguan saraf tepi pada area kaki. Banyak hal yang dapat menyebabkannya, salah satunya adalah sel saraf tepi pada area tersebut kekurangan oksigen.
7. Masih banyak lagi tanda dan gejala klinis lain yang dapat dilihat pada seorang penderita anemia. Tanda-tanda ini dapat dilihat semua atau hanya sebahagiannya saja pada satu orang. Gejala dan tanda klinis tersebut antara lain: Nafsu makan menurun (khususnya pada anak dan bayi), pembengkakan pada lidah, makanan terasa aneh, telinga sering berdengung, kuku dan rambut menjadi lebih rapuh sehingga mudah patah, susah menelah (disfagia), terdapat luka terbuka pada ujung sisi mulut, dan Restless leg syndrome (tungkai bergerak tidak terkontrol saat berbaring atau tidur).
Gejala Anemia Defisiensi Besi Pada Anak
Anak juga dapat menderita anemia dengan berbagai penyebabnya. Gejala-gejala umum di atas dapat timbul pada anak yang mengalami anemia. Namun, ada beberapa gejala khas anemia kekurangan zat besi pada usia anak, antara lain:- pucat yang bertahan lama,
- badan mudah lelah dan infeksi,
- penurunan prestasi belajar,
- pica (kecendrungan makan benda selain makanan. Hal ini dikaitkan dengan usaha pemenuhan zat besi),
- syndrome restless leg,
- rambut dan kuku mudah rontoh, dan atau
- muncul ulserasi di sudut mulut.
Gejala anemia defisiensi besi pada bayi
Pada usia ini penyakit anemia sulit dideteksi. Gejala yang mungkin masih dapat dideteksi adalah pucat. Kecurigaan anemia pada anak bayi biasanya dikonfirmasi dengan pemeriksaan sel darah merah.
Gejala Anemia Defisiensi Besi Pada Ibu Hamil
Anemia kekurangan zat besi sering terjadi pada masa kehamilan. Gejala khas anemia defisiensi besi pada ibu hamil antara lain:- bumil mudah merasakan lelah dan sering pusing,
- badan terasa lemah dan malas beraktivitas,
- nafsu makan menurun hingga menderita anoreksia,
- sering sesak nafas, dan keluhan mual dan muntah yang berlebihan pada usia kehamilan mudah.
Individu yang dinyatakan menderita anemia kekurangan zat besi adalah saat dimana hematorkit dan hemoglobinnya di dalam darah menurun atau rendah. Ini dapat dinilai dengan pemeriksaan darah lengkap.
Nilai hematokrit yang normal pada laki-laki adalah 38 sampai 50 persen sedangkan pada perempuan kira-kira 34 sampai 44 persen. kadar hemoglobin pada laki-laki dewasa ialah 13,5 sampai 17,5 g/dL sedangkan pada peremuan dewasa berkisar 12 sampai 15,5 g/dL. Seoran wanita yang sedang dalam masa kehamilan dapat dikatakan menderita anemia bila hemoglobinnya memiliki kadar di bawah 11 g/dL.
Nah itu tadi artikel tentang tanda dan gejala anemia defisiensi besi. Mudah-mudahan bermanfaat untuk Anda.
Sumber Makalah Anemia Defisiensi Besi
Alo Dokter
IDAI
Berani Sehat
Post a Comment for "Gejala Anemia Defisiensi Besi"
Klik tulisan subscribe berwarna merah ini: SUBSCRIBE
terlebih dahulu sebelum membuat komentar.