Apa Saja Penyebab Berat Badan Bayi Usia 9 Bulan Tidak Naik ?
Apa saja kemungkinan penyebab berat badan bayi usia 9 bulan tidak naik sebagaimana seharusnya? Yah, hal ini sangat mengkhawatirkan banyak ibu terutama bagi ibu dengan pengalaman pertama memiliki bua hati. Artikel singkat ini akan coba menjelaskan perihal semacam ini.
Seorang ibu jangan cepat panik bila melihat si buah hati tidak naik berat badannya. Hal ini dikarenakan sangat banyak sekali faktor yang mempengaruhi pertumbuhan berat badan si bayi. Kami coba rangkum di bawah ini.
Penyebab Tersering Berat Badan Bayi Usia 9 Bulan Tidak Naik
Inilah penyebab yang sering dan umum menjadi hal mengapa berat tubuh bayi usia 9 bulan tidak mengalami peningkatan atau bahkan cenderung mengalami penurunan. Kita simak satu-satu, siapa tahu bayi Anda mengalaminya:
Bayi tidak mendapatkan asupan gizi yang seimbang disamping pemberian air susu ibu
Pada umur 9 bulan, sang bayi sebaiknya mendapatkan asupan makanan tambahan (selain ASI) yang lebih berat daripada secara terus-menerus mengkonsumsi bubur. Bayi usia 9 bulan telah dapat mengkonsumsi makanan seperti ikan, telur, buah dan sayuran, beras merah, maupun gandum secara utuh oleh karena kondisi lambungnya sudah cukup sempurna untuk mendapatkan nutrisi apapun dari jenis makanan yang dikonsumsinya.
Bayi mengalami gangguan di saluran pencernaan
Bayi yang mendapatkan masalah pada sistem pencernaannya akan mengakibatkan masalah juga pada nafsu makannya. Kehilangan nafsu makan dapat membuat berat badannya tidak naik atau bahkan cenderung turun. Kondisi ini bilamana dibiarkan secara terus-menerus akan memicu terjadinya penyakit kurang gizi.
Bayi dengan aktivitas dan mobilitas yang tinggi
Bayi yang aktif dan senang bergerak kesana kemari tentunya akan membutuhkan energi yang lebih banyak pula. Asupan yang kurang dari kebutuhan ini akan membuat penambahan berat badannya stagnan atau malah cendrung turun. Ibu tidak perlu khawatir akan berat badan bayi yang tak kunjung naik akan tetapi bayi tetap terlihat sehat dan lincah. Cukup sesuaikan asupan energi tambahan untuk menunjang aktivitas dan mobilitasnya yang cukup tinggi. Pembatasan aktivitas dan mobilitas sebaiknya jangan dilakukan. Bila pembatasan dilakukan maka ditakutkan terjadi gangguan pada proses perkembangannya.
⏩ Simak juga: Proses Perkembangan Normal Bayi Usia 9 Bulan ⏪
Bayi kurang tidur
Bayi yang memiliki porsi tidur yang kurang akan mudah terkena penyakit. Perihal ini dikarenakan terjadi penurunan daya tahan tubuh pada bayi. Penyakit akan membuat si bayi mengalami pernurunan nafsu makan dan bahkan malas menyusui. Hal ini kan berdampak pada berat badannya bila tidak ditangani dengan segera.
Bayi dengan penyakit alergi
Bayi yang memiliki riwayat alergi pada beberapa jenis makanan akan membuat bayi tidak nafsu makan apalagi gejala alergi terjadi pada saluran pencernaannya seperti di mulut, kerongkongan, ataupun usus. Ibu harus mengganti menu makanan lain yang memiliki kandungan gizi yang sama dan tetap disukai oleh bayi, namun tidak menimbulkan reaksi alergi pada bayi.
Bayi tidak mendapatkan asupan ASI yang teratur
Sebenarnya pada bayi usia 9 bulan keadaan ini tidak terlalu berefek pada pertumbuhan dan perkembangan bayi asalkan bayi tetap mendapatkan asupan makanan tambahan selain ASI yang cukup. Pemberian ASI yang teratur sebaiknya tetap diberikan guna menjalin kedekatan bayi dan ibu serta mencukupi nutrisi dari makanan padat.
Bayi terlalu sering mendapatkan asupan makanan dengan kadar gula tinggi
Bayi yang sering mengkonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi seperti makanan cemilan cendrung akan mengurangi nafsu makan pada makanan pokok seperti bubur, nasi tim, atau makanan padat lainnya. Lambat laun bayi akan menolak untuk makan makanan pokok dan lebih memilih makan makanan cemilan yang manis. Bila dibiarkan maka akan menyebabkan gangguan pada pertumbuhannya.
Bayi terlalu sering makan junk food
Ibu sebaiknya jangan mudah percaya akan makanan siap saji atau junk food. Biasanya makanan seperti ini tidak seimbang jumlah gizinya. Kebanyakan junk food menawarkan makanan berkalori dan lemak tinggi, tetapi kurang pada nutrisi seperti vitamin dan mikronutrien lainnya. Makanan seperti ini tentunya tidak cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi umur 9 bulan. Terkadang makanan jenis ini dapat mengiritasi lambung yang bila sering dikonsumsi akan mengganggu sistem pencernaan. Gangguan pencernaan dapat memicu penurunan nafsu makan bagi bayi.
Bayi tidak mendapatkan variasi menu makanan
Bayi yang mendapatkan makanan itu-itu saja akan cepat mengalami kebosanan. Ibu harus pandai mengolah makanan bayi dengan kandungan gizi tinggi menjadi makanan yang disukai oleh bayi.
Bayi mengalami sembelit
Bayi yang kurang asupan serat akan mudah mengalami sembelit. Sembelit akan memicu nyeri pada perut, perut kembung, ulu hati terasa kurang nyaman. Semua kondisi ini akan menjurus pada kurangnya nafsu makan.
Jadi, penyebab berat badan bayi usia 9 bulan tidak naik lebih banyak disebabkan oleh faktor menurunnya nafsu makan. Selain karena faktor bayi itu sendiri, menurunnya nafsu makan pada bayi juga dipengaruhi oleh sang ibu. Ibu yang kreatif dan pintar tentu akan lebih baik dalam menangani masalah makan pada anaknya. Dibutuhkan ibu yang bijak dalam mengatur pola makan sang bayi agar tetap memiliki nafsu makan yang baik terutama pada makanan yang bernutrisi baik, tetapi memiliki rasa yang kurang enak.
✌ Pantau berat badan anak balita Anda di: Tabel Berat Badan Normal Balita Laki-Laki atau Tabel Berat Badan Normal Balita Perempuan ✌
✌ Pantau berat badan anak balita Anda di: Tabel Berat Badan Normal Balita Laki-Laki atau Tabel Berat Badan Normal Balita Perempuan ✌
Post a Comment for "Apa Saja Penyebab Berat Badan Bayi Usia 9 Bulan Tidak Naik ?"
Klik tulisan subscribe berwarna merah ini: SUBSCRIBE
terlebih dahulu sebelum membuat komentar.