Apakah Kejang Demam Sederhana Harus Dirawat?
Anak yang mengalami kejang demam sederhana apakah perlu dirawat inap kan? Beberapa pertanyaan datang dari orang tua yang anaknya mengalami kejang demam sederhana. Setelah menghentikan serangan akut kejang demam, dokter sering kali ditanyakan tentang apakah anaknya perlu dirawat? Yuk, mari kita simak penjelasan tentang indikasi rawat inap kejang demam sederhana di bawah ini.
Namun, sebelum pembahasan alangkah baiknya Anda mengetahui secara ringkas tentang apa itu kejang demam sederhana dan apa itu kejang demam kompleks. Silahkan baca pada tautan di bawah ini.
Indikasi Rawat Inap Pasien Kejang Demam Sederhana
Setelah Anda mengetahui apa perbedaan antara kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks, maka harus dipahami juga bahwasanya ada beberapa hal yang menjadi indikasi rawat inap anak dengan kejang demam. Ringkasnya indikasi tersebut antara lain:
- Bayi berumur kurang dari 6 bulan.
- Kejang demam kompleks.
- Hiperpireksia.
- Penyakit kejang demam yang pertama.
- Ada kelainan neurologis yang menyertai.
Untuk lebih jelasnya tentang indikasi ini silahkan baca pada tautan di bawah ini:
Jadi, dengan melihat 5 indikasi di atas, apakah setiap pasien kejang demam sederhana tidak perlu dirawat? Jawabannya belum tentu. Simak penjelasannya di bawah ini.
Bila kejang demam sederhana dialami bayi berusia kurang dari 6 bulan
Seringkali kejang yang dialami bayi berumur di bawah 6 bulan menunjukkan gejala dan tanda kejang demam sederhana. Dokter dan tenaga kesehatan juga harus curiga dan mempertimbangkan keadaan klinis lainnya. Bisa saja serangan kejang ini bukanlah kejang demam melainkan jenis kejang dengan penyebab lain yang disertai dengan demam.
Dalam hal, seorang dokter harus bijak dalam menentukan apakah pada pasien ini perlu penyelidikan lebih mendalam. Serangkaian pemeriksaan dapat dilaksanakan untuk menggali informasi penyakit. Untuk itu pasien harus dirawat inapkan.
Indikasi Rawat Kejang Demam Sederhana Selanjutnya
Bila kejang demam sederhana dicetuskan oleh demam yang sifatnya hiperpireksia
Hiperpireksia adalah suatu kondisi dimana suhu badan melebihi suhu 41,1 derajat celsius atau 106 derajat farenheit. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan hal ini. Beberapa diantaranya yaitu penyakit infeksi, kolagen, keganasan, metabolik, dan lain-lain. Kejang demam dengan hiperpireksia sebaiknya perlu digali lebih lanjut apakah murni kejang demam sederhana atau ada hal lainnya.
Bila kejang demam sederhana merupakan kejang demam yang pertama kali
Kejadian serangan kejang akut yang pertama seringkali membuat rancu walaupun dari hasil anamnesis orang tua mengarahkan kepada jenis kejang demam sederhana. Orang tua yang baru pertama kali merasakan pengalaman kejang demam seringkali tidak jelas merincikan ciri dan tanda kejang. Pasien perlu dipertimbangkan untuk dirawat inap untuk melakukan evaluasi dan bila perlu melakukan pemeriksaan lanjutan bila diperkirakan ada tanda-tanda yang tidak mengarah kepada kejang demam sederhana.
Bila kejang demam sederhana juga menunjukkan gejala kelainan neurologis
Kejang demam sederhana biasanya tidak disertai oleh tanda dan gejala kelainan neurologis. Setelah serangan akut kejang biasanya anak tetap sadar. Bila terdapat tanda abnormalitas neurologik maka pertimbangkan bahwa itu bukan merupakan kejang demam sederhana atau penyakit lainnya. Untuk itu perlu pemeriksaan lanjutan dan anak harus dirawat inapkan.
Nah, itu tadi penjelasan indikasi rawat inap kejang demam sederhana. Jadi, orang tua harus memahami bahwa tidak semua kejang demam sederhana tidak perlu dirawat. Ada beberapa hal yang perlu ditelusuri lebih lanjut sehingga harus dirawat di rumah sakit. Selain itu, rawat inap kejang demam sederhana dapat juga sebagai proses evaluasi pada pasien.
Baca juga tulisan terkait:
Post a Comment for "Apakah Kejang Demam Sederhana Harus Dirawat?"
Klik tulisan subscribe berwarna merah ini: SUBSCRIBE
terlebih dahulu sebelum membuat komentar.