Apakah Kejang Demam Bisa Menyebabkan Kematian ?
Orang tua dari anak yang sedang dalam serangan kejang akut pasti mengalami kepanikan. Banyak hal yang bergalut di dalam kepala tentang komplikasi dan keadaan penyakit. Orang tua seringkali cemas dan takut akan kehilangan anaknya.
Banyak pertanyaan seputar penyakit ini. Namun, kami akan jelaskan secara ringkas tentang apakah kejang demam bisa menyebabkan kematian pada anak dan bayi.
Bila Anda belum memahami tentang penyakit ini, silahkan baca pada tautan di bawah ini.
👉 Kejang Demam
Sebuah penelitian pada lebih dari 55 ribu anak juga menunjukkan hal demikian. Orang tua harus diyakinkan bahwasanya kematian pada penyakit ini sangat jarang; bahkan bila sang anak merupakan anak yang berisiko tinggi dalam penyakit kejang demam.
Lebih lanjut lagi, penelitian tadi dipimpin oleh Dokter Mogens Vestergaard dari Universitas Aarhus di Denmark. Penelitian mengambil rekaman data pemerintahan tentang kelahiran orang-orang Denmark antara tahun 1977 hingga 2004. Dalam 28 tahun rekaman data tersebut ditemukan bahwa terdapat sebanyak 55.215 anak yang memiliki riwayat kejang demam. Sepertiga dari jumlah ini mengalami kejang demam lebih dari satu episode.
Setelah melakukan follow-up data, maka didapatkan sebanyak 232 kematian yang terjadi dari jumlah total 55.215 anak tadi. Ini berjumlah sekitar 0,42 persen.
Anak-anak yang mengalami kejang demam sederhana (yaitu kejang terjadi selama kurang dari 15 menit dan tidak kambuh dalam 24 jam) memiliki angka kematian yang sama seperti pada populasi umumnya. Anak-anak yang mengalami kejang demam kompleks (yaitu durasi kejang dapat lebih dari 15 menit dan dapat berulang lebih dari 1 kali dalam 24 jam) memiliki angka kematian 2 kali lebih tinggi dari populasi pada umumnya dalam 2 tahun setelah kejadian kejang. Setelah melewati 2 tahun ini, angka kematian sama seperti pada populasi umumnya.
Angka kematian yang meningkat setidaknya sebagian disebabkan oleh keadaan neurologis abnormal sebelumnya dan kejadian epilepsi berikutnya kata peneliti dalam catatannya (Lancet. 2008;372:457-463). Mereka juga menekankan bahwa walaupun dalam angka kematian yang ganda, risiko yang bersifat mutlak tetap kecil; dimana 1 kematian terjadi setiap 1500 anak di populasi umum dibandingkan dengan 2 kematian anak setiap 1500 anak yang memiliki riwayat kejang demam.
Banyak pertanyaan seputar penyakit ini. Namun, kami akan jelaskan secara ringkas tentang apakah kejang demam bisa menyebabkan kematian pada anak dan bayi.
Bila Anda belum memahami tentang penyakit ini, silahkan baca pada tautan di bawah ini.
👉 Kejang Demam
Hubungan Kejang Demam dan Kematian
Perlu dipahami oleh orang tua bahwa kejang demam biasanya tidak mengakibatkan keadaan yang mengancam kehidupan. Tidak pernah dilaporkan di Indonesia bahwasanya kejang demam menyebabkan kematian.Sebuah penelitian pada lebih dari 55 ribu anak juga menunjukkan hal demikian. Orang tua harus diyakinkan bahwasanya kematian pada penyakit ini sangat jarang; bahkan bila sang anak merupakan anak yang berisiko tinggi dalam penyakit kejang demam.
Lebih lanjut lagi, penelitian tadi dipimpin oleh Dokter Mogens Vestergaard dari Universitas Aarhus di Denmark. Penelitian mengambil rekaman data pemerintahan tentang kelahiran orang-orang Denmark antara tahun 1977 hingga 2004. Dalam 28 tahun rekaman data tersebut ditemukan bahwa terdapat sebanyak 55.215 anak yang memiliki riwayat kejang demam. Sepertiga dari jumlah ini mengalami kejang demam lebih dari satu episode.
Setelah melakukan follow-up data, maka didapatkan sebanyak 232 kematian yang terjadi dari jumlah total 55.215 anak tadi. Ini berjumlah sekitar 0,42 persen.
Anak-anak yang mengalami kejang demam sederhana (yaitu kejang terjadi selama kurang dari 15 menit dan tidak kambuh dalam 24 jam) memiliki angka kematian yang sama seperti pada populasi umumnya. Anak-anak yang mengalami kejang demam kompleks (yaitu durasi kejang dapat lebih dari 15 menit dan dapat berulang lebih dari 1 kali dalam 24 jam) memiliki angka kematian 2 kali lebih tinggi dari populasi pada umumnya dalam 2 tahun setelah kejadian kejang. Setelah melewati 2 tahun ini, angka kematian sama seperti pada populasi umumnya.
Angka kematian yang meningkat setidaknya sebagian disebabkan oleh keadaan neurologis abnormal sebelumnya dan kejadian epilepsi berikutnya kata peneliti dalam catatannya (Lancet. 2008;372:457-463). Mereka juga menekankan bahwa walaupun dalam angka kematian yang ganda, risiko yang bersifat mutlak tetap kecil; dimana 1 kematian terjadi setiap 1500 anak di populasi umum dibandingkan dengan 2 kematian anak setiap 1500 anak yang memiliki riwayat kejang demam.
Nah, secara umum angka kematian penyakit kejang demam ini sangatlah kecil. Tidak perlu ada kecemasan yang berlebihan pada orang tua. Namun, setiap orang tua perlu memahami secara ringkas tentang penyakit, bagaimana cara pencegahnnya, dan apa saja tindakan yang perlu dilakukan saat serangan kejang akut terjadi. Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat.
Baca juga:
👉 Apakah kejang demam bisa berulang ?
Baca juga:
👉 Apakah kejang demam bisa berulang ?
Post a Comment for "Apakah Kejang Demam Bisa Menyebabkan Kematian ?"
Klik tulisan subscribe berwarna merah ini: SUBSCRIBE
terlebih dahulu sebelum membuat komentar.