Faktor Internal yang Mempengaruhi Aktivitas Kerja Jantung
Apa saja faktor internal yang mempengaruhi kinerja pompa jantung? Yuk mari kita simak di bawah ini. Namun, perlu Anda ketahui bahwa ini adalah artikel penjelasan dari artikel induk. Bilamana Anda ingin membaca artikel induk silahkan kunjungi:
👉 Faktor yang mempengaruhi cara kinerja jantung manusia
👉 Faktor yang mempengaruhi cara kinerja jantung manusia
Faktor-Faktor Internal Penentu Kerja Pompa Jantung
Di bawah ini kami jelaskan enam faktor internal yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas kerja organ jantung manusia. Silahkan dibaca dengan baik-baik.gambar jantung |
Usia Terhadap Sistem Kardiovaskular
Proses menua bisa memberi pengaruh pada sistem kardiovaskuler. Seseorang yang mengalami penuaan maka jantung dan pembuluh darahnya juga mengalami hal yang sama. Pembuluh darah akan berkurang fleksibilitasnya sehingga aliran darah mengalami gangguan. Selain itu, frekuensi makan yang berkurang pada kebanyakan orang tua juga menjadi penyebab jantung kekurangan nutrisi.
Penuaan juga bisa menyebabkan timbulnya perubahan struktur pada jantung dan pembuluh darah. Hal ini bisa berimplikasi secara nyata pada terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Secara struktural, terjadi penebalan pada dinding-dinding miokardial karena terjadi pembesaran ukuran sel-sel otot jantung. Perubahan bentuk juga terjadi dari bentuk eliptikal menjadi bentuk sfenoid dan disertai dengan pertambahan ukuran secara asimetris pada bagian septum interventrikel.
Penebalan juga terjadi pada otot-otot ventrikel kiri. Hal ini akan menyebabkan volume darah yang ditampung menjadi lebih sedikit. Penebalan ini memberikan dampak implikasi terhadap efisiensi kontraksi dan stress pada dinding-dinding pembuluh darah.
Selain itu, perubahan yang terjadi dapat berupa pembentukan fibrosis dan kalsifikasi jaringan fibrosa. Proses ini sering terjadi pada bagian katup jantung yang menyebabkan penebalan pada bagian katup tersebut.
Perubahan yang lain dapat berupa penurunan fungsi kerja nodus sinoatrial. Ini merupakan nodus utama yang mengatur irama kerja jantung. Sel-sel dari nodus ini berkurang sebanyak 50 hingga 70 persen saat manusia memasuki umur 50 tahun.
Tekanan diastole juga akan mengalami penurunan. Hal ini akan menyebakan pengisian darah ke jantung (serambi kanan) berkurang jumlahnya. Bilamana dibiarkan secara terus-menerus maka akan menyebabkan terjadinya iskemia subendokardial dan fibrosis pada jaringan interstisial.
Jenis Kelamin Terhadap Sistem Kardiovaskular
Jenis kelamin juga bisa memberikan pengaruh terhadap kinerja kardiovaskuler. Secara anatomis, jantung laki-laki lebih besar dari jantung perempuan. Jantung wanita sekitar dua pertiga jantung pria. Oleh karena hal ini, jantung wanita relatif lebih cepat dalam memompa darah ke seluruh tubuh bila dibandingkan dengan jantung laki-laki. Pada saat tidak beraktivitas, denyut jantung laki-laki sekitar 50 hingga 70 kali permenit, sementara wanita sekitar 60 hingga 90 kali dalam satu menit.Kelainan Jantung Terhadap Sistem Kardiovaskuler
Kelainan yang terdapat pada jantung juga dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja jantung. Jenis kelainan pertama dapat berupa lemah otot jantung. Kondisi ini biasanya bersifat kongenital. Hal ini membuat sang penderita tidak dapat melakukan aktivitas yang berat dan berlebihan. Pemaksaan pada kerja jantung akan mengakibatkan nyeri dada dan mudah pingsan.Jenis kelainan yang kedua ialah adanya celah antara atrium kanan dan kiri. Ini terjadi karena proses pembentukan sekatnya yang tidak berjalan sebagaimana mestinya pada masa embriogenesis. Keadaan ini mengakibatkan darah yang kotor (kaya karbondioksida) mudah tercampur dengan darah yang bersih (kaya oksigen). Darah yang kotor bilamana dipompa kembali ke seluruh jaringan akan menimbulkan keracunan jaringan dan mudah lelah.
Berat Badan Terhadap Kerja Kardiovaskuler
Berat badan yang terlalu berlebihan akan menyebabkan penimbunan lemak. Penimbunan lemak juga akan terjadi pada jantung dan pembuluh darah (termasuk pembuluh darah jantung). Hal ini akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit.Berat badan yang berlebihan akan meningkan beban kerja jantung. Hal ini dikarenakan terjadinya tahanan perifer di pembuluh-pembuluh darah. Peningkatan volume darah yang kaya akan nutrisi dan mineral juga semakin tinggi di perifer.
Kelebihan lemak sudah barang tentu juga menyebabkan penumpukan trigliserida di jantung. Kadar trigliserida yang tinggi akan menyebabkan kerusakan pada sel-sel jantung dan sel-sel pembuluh darah. Keadaan ini juga mengakibatkan kekakuan pembuluh darah. Pembuluh darah yang kaku akan meningkatkan beban kerja jantung dan tekanan darah.
Emosi/ Psikologis Terhadap Sistem Kardiovaskuler
Emosi yang tidak terkendali akan mudah mengaktifkan hormon stress termasuk adrenalin dan kortisol. Hormon ini akan meningkatkan denyut jantung, pernafasan, dan tekanan darah. Hasil penelitian dari Universitas Pittsburgh menunjukkan bahwa stress yang meningkat disertai dengan peningkatan tekanan darah dalam jangka waktu yang lama akan memicu terjadinya serangan jantung dan penyakit stroke.Frekuensi Pernafasan Terhadap Kardiovaskuler
Saat frekuensi nafas meningkat maka detak jantung juga akan bertambah cepat. Hal ini dikarenakan jumlah oksigen di dalam darah bertambah banyak sementara jumlah karbondioksida yang akan dikeluarkan juga akan bertambah. Oleh karena itu dibutuhkan proses sirkulasi darah yang lebih cepat untuk membantu menyeimbangkan kembali metabolisme tubuh.Nah itu tadi artikel tentang faktor internal yang mempengaruhi aktivitas pompa kerja jantung manusia. Bila Anda ingin mengetahui faktor eksternalnya silahkan baca di
👉 Faktor luar yang mempengaruhi kerja jantung
Post a Comment for "Faktor Internal yang Mempengaruhi Aktivitas Kerja Jantung"
Klik tulisan subscribe berwarna merah ini: SUBSCRIBE
terlebih dahulu sebelum membuat komentar.