Rencana Terapi Penanganan Diare dan Dehidrasi Pada Anak dan Bayi - KLIK INSTAL
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rencana Terapi Penanganan Diare dan Dehidrasi Pada Anak dan Bayi

Setelah mengetahui informasi tentang penyakit diare dan derajat dehidrasi yang dapat ditimbulkannya maka diperlukan pemahaman tentang rencana terapi penanganan diare dan dehidrasi. Rencana penatalaksanaan ini dikhususkan pada bayi dan anak karena kelompok usia ini adalah kelompok yang rentan mengalami dehidrasi.

Rencana Terapi dan Penanganan Diare dan Dehidrasi

Penatalaksaan diare dan dehidrasi ini terdiri atas 3 rencana, yaitu rencana terapi A, B, dan C. Pembagian ini didasarkan atas keadaan pasien yaitu diare tanpa dehidrasi, diare dengan dehidrasi derajat ringan hingga sedang, dan diare dengan derajat dehidrasi yang berat. Untuk lebih jelasnya silahkan simak penjelasannya di bawah ini.

Rencana Terapi A : Penanganan Diare di Rumah

Ibu harus paham bahwasanya ada 4 prinsip peawatan diare di rumah, yaitu pemberian cairan tambahan, pemberian tablet zink, melanjutkan pemberian makanan, dan kapan harus kembali ke fasilitas kesehatan.
Gambar rencana terapi A penanganan diare di rumah
4 hal dalam rencana terapi A

1. Pemberian Cairan Tambahan

Bayi muda harus diberikan ASI sebagai makanan yang utama (ASI eksklusif). Susukan bayi lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian. Susukan bayi sebanyak yang dia mau.

Bayi yang memperoleh ASI eksklusif dapat ditambahkan cairan tambahan lain seperti oralit, akan tetapi tetap dengan prinsip ASI adalah sumber cairan tambahan yang utama.

Bila bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif maka berikan satu jenis atau lebih cairan berikut, yaitu: oralit, cairan dari makanan (misal kuah sayur atau air tajin), ataupun air matang.

Pemberian Oralit
Anak harus tetap diberikan oralit di rumah bilamana:
  • Anak telah diberikan pengobatan rencana terapi B dan C dalam kunjungannya ke fasilitas kesehatan.
  • Anak belum bisa kembali ke fasilitas kesehatan karena diare bertambah parah.


Ajari ibu bagaimana cara membuat dan memberikan larutan oralit
  • Beri 6 bungkus oralit (200 mL) kepada ibu untuk digunakan di rumah.
  • Minumkan 50 sampai 100 mL larutan oralit setiap selesai BAB untuk anak usia dibawah 2 tahun.
  • Minumkan 100 sampai 200 mL larutan oralit setiap selesai BAB untuk anak yang berusia diatas 2 tahun.
  • Cara meminumkan yaitu dengan cara sedikit demi sedikit dengan frekuensi sering. Jangan memaksa anak untuk menghabiskan larutan oralit dalam sekali minum. Bila anak muntah maka tunggu 10 menit lalu ulangi kembali pemberian larutan oralit. Pemberian cairan tambahan ini diteruskan sampai diare berhenti.


2. Pemberian Tablet Zink

Tablet zink diberikan pada bayi yang berusia di atas 2 bulan. Tablet ini diberikan selama 10 hari dengan dosis seperti di bawah ini:
  • dosis 10 mg 1 kali sehari untuk bayi usia 2 sampai 6 bulan.
  • dosis 20 mg 1 kali sehari untuk bayi berusia di atas 6 bulan.


3. Pemberian Makanan dan ASI

  • Berikan makanan atau ASI sesuai dengan usia anak. Menu makanan sedapatnya sama dengan sewaktu anak dalam kondisi sehat.
  • Sediakan makanan yang kaya kalium untuk menjaga keseimbangan ion dan mencegah kejang. Beberapa contoh makanan tersebut anatara lain: sari buah, pisang, atau air kelapa.
  • Beri makanan lebih sering dalam porsi yang sedikit.
  • Setelah penyakit diare berhenti sedikitnya beri makanan yang sama serta makanan tambahan selama 2 minggu ke depan.


4. Nasehat Kapan Harus Kembali

Ibu harus paham bahwa harus membawa anaknya ke fasilitas kesehatan bilamana:
  • Buang air besar cair semakin sering.
  • Timbul muntah beruang.
  • Anak atau bayi merasa sangat haus.
  • Makan dan minum anak sangat sedikit.
  • Muncuk buang air besar berdarah.
  • Diare tidak ada perbaikan dalam 3 hari.


Rencana Terapi B : Penanganan Dehidrasi Ringan Hingga Sedang Dengan Oralit

Anak dan bayi yang mengalami dehidrasi ringan hingga sedang disarankan mendapatkan pengobatan di fasilitas kesehatan. Dalam 3 jam pertama anak dan bayi harus mendapatkan oralit sebanyak seperti yang tertera pada gambar.

1. Pemberian Oralit

Gambar rencana terapi B penanganan dehidrasi ringan sedang dengan oralit
jumlah oralit yang dibutuhkan = 75ml/ kg berat badan
  • Bila anak mau larutan orlit lebih banyak dari gambar di atas maka sesuaikan dengan jumlah hilangnya cairan yang sedang berlangsung.
  • Untuk anak yang berusia di bawah 6 bulan dan tidak menyusui, beri tambahan 100 - 200 mL air matang dalam periode ini.
  • Berikan makan segera setelah anak ingin makan.
  • Tetap melanjutkan pemberian ASI.


Cara Pemberian Oralit
Ajarkan ibu bagaimana cara memberikan oralit dengan benar dengan cara sedikit demi sedikit tetapi sering dari dengan menggunakan sendok. Bila anak atau bayi muntah maka biarkan selama 10 menit, kemudian coba kembali dengan frekuensi yang lebih lambat.

2. Pemberian Tablet Zink

Pemberian tablet zink tetap dilakukan dengan dosis dan cara sebagaimana telah dijelaskan dalam rencana terapi A.

Penilaian Kembali
Setelah 3 jam berlalu maka lakukan penilaian kembali tentang derajat dehidrasi yang sedang dialami anak atau bayi. Silahkan lihat tanda dan gejala dehidrasi. Pilin rencana terapi sesuai dengan penilaian derajat dehidrasi terbaru.

Ibu Minta Pulang Sebelum Pengobatan Selesai Dilaksanakan
Bagaimana bila ibu meminta paksa pulang padahal pengobatan masih belum selesai? Maka kepada ibu harus dipahamkan tentang:
  • cara membuat larutan oralit di rumah
  • jumlah larutan oralit yang harus diberikan di rumah dalam 3 jam terapi pengobatan.
  • tambahkan 6 bungkus oralit tambahan sesuai dengan anjuran rencana terapi A.
  • aturan rawatan di rumah sesuai dengan rencana terapi A.


Rencana Terapi C : Penanganan Dehidrasi Berat Dengan Cepat

Tatalaksana dehidrasi berat harus dilaksanakan dengan cepat. Tanyakan dan nilai kondisi pasien yang akan ditangani.

1. Dapatkah Bayi atau Anak Segera Mendapatkan Cairan Intravena?
BILA YA, maka berikan cairan intravena (IV). Sembari menyiapkan cairan IV, berikan oralit melalui mulut bila anak atau bayi dapat minum. Berikan cairan ringer laktat atau ringer asetat sebanyak 100 mL/ kgBB melalui IV dengan aturan seperti gambar di bawah ini.

Rencana terapi C penanganan dehidrasi berat dengan cepat
* diulangi jika denyut nandi masih lemah ataupun tidak teraba
  • Evaluasi kembali anak setiap 15 sampai 30 menit. Bilamana belum terjadi rehidrasi maka beri tetesan IV yang lebih cepat.
  • Pemberian oralit dapat juga dilakukan sebanyak 5 mL/kgBB/ jam saat anak mau minum. Biasanya bayi sudah mau minum setelah 3 hingga 4 jam dan anak selepas 1 hingga 2 jam.
  • Pemberian zink tetap dilakukan sebagaimana telah dijelaskan di atas.
  • Evaluasi kembali status hidrasi setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak). Klasifikasikan kembali kondisi hidrasi untuk diberikan rencana terapi A, B, atau C.


BILA TIDAK, maka SEGERA RUJUK pasien ke fasilitas yang menyediakan akses intravena. Dalam proses rujukan, bila anak bisa minum maka berikan larutan oralit.

2. Bila Tidak Ada Rujukan Terdekat yang Menyediakan Akses Intravena
  • Lakukan rehidrasi dengan oralit menggunakan pipa nasogastrik.
  • Gunakan dosis 20 mL/ kgBB/ jam selama 6 jam (maksimal 120 mL/ kgBB).
  • Periksa kondisi anak atau bayi tiap 1 sampai 2 jam. Bila anak kembung atau muntah, maka berikan cairan dengan cara lebih lambat. Bila setelah 3 jam tidak didapatkan rehidrasi yang baik maka RUJUK SEGERA anak ke fasilitas kesehatan yang memiliki akses intravena (walaupun jauh) dengan tetap memberikan larutan oralit melalui mulut atau pipa nasogastrik selama proses rujukan.
  • Bila ada tanda rehidrasi, nilai kembali anak setelah 6 jam dan tentukan klasifikasi staus hidrasi agar dapat diberikan rencana terapi A, B, atau C. Bila memungkinkan amati keadaan anak atau bayi 6 jam ke depan untuk memastikan apakah status hidrasi dapat bertahan dengan pemberian larutan oralit.

Nah, itu tadi algoritma rencana terapi penanganan diare dandehidrasi pada anak dan bayi. Mudah-mudahan bermanfaat khususnya bagi tenaga kesehatan yang bertugas di daerah perifer.

Sumber
Buku saku lintas diare
MTBS
Dr. Zuhdy
Dr. Zuhdy Aktif sebagai dokter umum di dunia nyata dan senang membagikan informasi kesehatan di dunia maya. Gabung Fans Page FB kami: Kedokteran dan Kesehatan

Post a Comment for "Rencana Terapi Penanganan Diare dan Dehidrasi Pada Anak dan Bayi"

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2631650870646061" crossorigin="anonymous"></script> <!-- Iklan --> <ins class="adsbygoogle" style="display:block" data-ad-client="ca-pub-2631650870646061" data-ad-slot="9511910312" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>