Kejang Demam Pada Anak Usia 8 Tahun - KLIK INSTAL
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kejang Demam Pada Anak Usia 8 Tahun

Pada artikel ini kami akan menjawab pertanyaan dari pembaca tentang penyakit kejang demam anak usia 8 tahun. Mudah-mudahan bahasan di bawah ini dapat mendatangkan manfaat bagi para pembaca lainnnya.

Pertanyaan
Anak saya berusia 8 tahun mengalami kejang karena demam yang tinggi yaitu 40 derajat celsius. Saya bawa ke rumah sakit, akan tetapi tetap tidak sadarkan diri walaupun telah diberi oksigen dan diazepam melalui rektal bahkan sampai 2 kali karena anak saya tetap kejang.

Setelah itu baru anak saya sadar, akan tetapi langsung tidur hingga 5 jam. Bagaimana pertimbangan dokter, apa sebaiknya yang saya lakukan. Sekarang anak saya sudah keluar dari rumah sakit, akan tetapi saya masih tetap khawatir. Mohon saran dan nasehatnya.

Kejang Demam Anak Usia 8 Tahun, Benarkah?

Jawaban
Apakah ada kemungkinan kejang demam anak usia 8 tahun? Sebelumnya simak bahasan singkat tentang kejang demam.

Kejang demam merupakan peristiwa kejang yang berhubungan dengan kenaikan suhu tubuh (demam) yang bukan merupakan akibat dari proses intrakranial. Kejang ini bukan karena proses infeksi  di intrakranial, ataupun penyebab lain seperti cedera kepala, gangguan keseimbangan elektrolit, hipoksia, atau hipoglikemia.

Secara klinis kejang demam ini dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu kejang demam sederhana dan kompleks.

Kejang Demam Sederhana

  • Dapat terjadi pada anak umur 6 bulan hingga 6 tahun.
  • Terjadi gerakan ritmik pada keseluruhan anggota tubuh.
  • Berlangsung dalam waktu kurang dari 15 menit.
  • Tidak terjadi lebih dari 1 kali dalam waktu 24 jam.
  • Anak langsung sadar setelah serangan kejang berhenti.

Kejang Demam Kompleks

  • Onset usia terjadinya kejang sama dengan pada kejang demam sederhana.
  • Kejang bersifat fokal (pada salah satu anggota tubuh) atau fokal yang berubah menjadi generalisata.
  • Kejang dapat berlangsung lebih dari 15 menit.
  • Kejang dapat terjadi lebih dari 1 kali dalam waktu 24 jam.
  • Anak kembali sadar seteleh serangan kejang berlalu.


Nah, pada kondisi anak ibu, kemungkinan tidak dikelompokkan menjadi kejang demam. Dari segi usia, sang anak sudah melewati usia yang paling sering terjadi kejang demam pada anak. Banyak kemungkinan lain yang menjadi penyebab timbulnya kejang pada anak. Untuk itu harus lebih banyak informasi yang digali dari dokter yang melakukan perawatan pada sang anak.

Dari segi tingkat kesadaran setelah serangan kejang juga menunjukkan kecil kemungkinan sang anak mengalami kejang demam. Umumnya pasien akan kembali sadar setelah serangan kejang akut berhenti. Beberapa kemungkinan penyebab lain seperti radang otak (ensefalitis) atau radang selaput otak (meningitis) dapat membuat pasien tidak sadar setelah serangan kejang berhenti.

Apa Yang Ibu Lakukan Pada Kasus Kejang Di Atas?
Ibu harus mengikuti saran dan nasehat yang diberikan oleh dokter yang merawat. Tanyakan dan konsultasikan dengan jelas tentang penyakit apa yang sedang dialami sang anak. Dengan mengetahui penyebab dari munculnya gejala serangan kejang maka akan lebih mudah untuk melakukan pencegahan terhadap kekambuhan serangan kejang.

Perawatan dan kontrol rutin harus dilakukan. Biasanya dokter akan merencanakan sejumlah pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis bilamana terdapat kerancuan diagnosis. Evaluasi dan perawatan yang teratur akan meningkatkan angka kesembuhan dan mengurangi kemungkinan kekambuhan.

Semoga jawaban tentang penyakit kejang demam ini bermanfaat.

Baca juga informasi yang berkaitan:
👉 Apakah kejang demam bisa berulang ?

Post a Comment for "Kejang Demam Pada Anak Usia 8 Tahun"

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2631650870646061" crossorigin="anonymous"></script> <!-- Iklan --> <ins class="adsbygoogle" style="display:block" data-ad-client="ca-pub-2631650870646061" data-ad-slot="9511910312" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>