Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan
Artikel ini akan membahas dan me-review penyakit yang sering dialami oleh masyarakat dan mudah sekali penularannya. Penyakit tersebut adalah penyakit infeksi saluran pernafasan (respiratory tract infection). Mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca.
gambar penyakit-penyakit dalam saluran pernafasan |
Daftar Isi Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan
Definisi Infeksi Penyakit Saluran Pernafasan
Pengertian penyakit infeksi saluran pernafasan adalah suatu penyakit infeksi yang mengenai bagian-bagian saluran pada manusia. Penyakit ini diakibatkan oleh agen virus ataupun bakteri.Pembagian Infeksi Saluran Pernafasan
Pada umumnya penyakit ini dibagi menjadi dua jenis berdasarkan letak bagian organ yang terkena yaitu infeksi saluran nafas atas dan bawah.
Infeksi saluran nafas atas disebut juga dengan upper respiratory tract infection. Organ yang terkena yaitu salah satu, sebagian atau keseluruhan dari rongga hidung, sinus-sinus, dan tenggorokan. Oleh karena itu, nama penyakit yang digolongkan ke dalam kelompok ini adalah common cold, influenza, faringitis, tonsilitis, laringitis, dan/ atau sinusitis.
Sementara itu, infeksi saluran nafas bawah dikenal dengan lower respiratory tract infection. Bagian organ yang terkena pada golongan ini adalah bronkus, bronkiolus, hingga parenkim paru. Untuk itu nama penyakit-penyakit nya adalah bronkitis, bronkiolitis, dan pneumonia.
Penyakit infeksi saluran nafas ini bisa diderita oleh manusia seluruh usia. Namun, kelompok bayi, anak-anak, dan lanjut usia memiliki risiko yang lebih tinggi. Hal ini berkaitan dengan kekuatan sistem imunitas tubuh yang lebih rendah yang dimiliki kelompok ini.
Penyebab Infeksi Saluran Pernafasan
Secara umum agen penyebab penyakit ini adalah bakteri dari virus. Beberapa kasus menunjukkan penyakit infeksi nafas yang disebabkan oleh jamur, akan tetapi kejadiannya sangat jarang. Untuk lebih jelasnya silahkan simak di bawah ini.
Penyebab Infeksi Saluran Nafas Atas
Bermacam jenis virus yang mencetuskan munculnya penyakit adalah virus influenza dan para-influenza, virus Epstein Bar (EBV), Respiratory Syncytial Virus (RSV). Sementara itu bakteri penyebab tersering adalah bakteri Streptococcus grup A, Diphteria, dan Pertussis.
Cara Penularan Infeksi Saluran Nafas
Penyakit ini sangat mudah menular terutama yang disebabkan oleh virus. Penularan terjadi di udara melalui droplet (yang mengandung virus) yang dibatukkan atau dibersinkan oleh pasien atau secara tidak langsung melalui benda-benda yang dipegang atau tercemar droplet. Untuk itu disarankan kepada pasien untuk tidak bersin dan batuk sembarangan (menutup mulut ketika batuk dan bersin) dan sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
Sementara itu, gejala infeksi saluran nafas bawah umumnya berupa demam, batuk berdahak, mengi (wheezing), dan sesak nafas.
Pada kelompok anak dan bayi, gejala dan tanda di atas dapat disertai dengan kurangnya nafsu makan sehingga sulit makan, rewel, dan gangguan tidur.
Tanda-tanda infeksi saluran pernafasan atas pada pemeriksaan fisik yang umumnya ditemukan dokter berupa hidung merah, sembab atau bengkak, tenggorokan merah atau disertai detritus, pembengkakan amandel, nyeri penekanan pada pipi atau dahi, dan dapat disertai benjolan di area sekitar leher.
Infeksi saluran nafas ini biasanya disebabkan oleh virus sehingga tidak dibutuhkan pemeriksaan penunjang lain untuk mengonfirmasi penyakit. Namun, dokter dapat melakukannya bila dicurigai adanya penyebab lainnya. Berbagai pemeriksaan yang bisa dilaksanakan antara lain pemeriksaan darah rutin; kultur bakteri dari swab hidung, tenggorokan, dan dahak; serta CT scan sinus.
Sementara tanda-tanda infeksi saluran pernafasan bawah yang biasanya ditemukan dokter adalah bunyi rhonki dan wheezing pada area bronkus, bronkiolus, atau parenkim paru. Pemeriksaan penunjang juga bisa dilakukan yang dapat berupa pemeriksaan peak flow meter, pulse oximetri, pemeriksaan darah rutin, rontgen, dan pemeriksaan dan kultur dahak.
Pada dasarnya kebanyakan penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan, akan tetapi kebanyakan pasien terganggu dengan gejala yang dirasakan.
Pasien juga dapat melakukan serangkaian pengobatan alamiah seperti mandi menggunakan air hangat, perbanyak minum air hangat, sering berkumur-kumur dengan air garam, kompres air hangat bagian dahi, leher, ketiak, dan lipat paha.
Sementara itu pada pengobatan infeksi saluran nafas bawah seperti penyakit paru obstruktif kronik dan pneumonia memiliki tujuan pengobatan dan pencegahan terjadinya komplikasi. Pengobatan pun dilakukan di rumah sakit (rawat inap) terutama untuk derajat penyakit yang berat seperti mengalami gejala sesak yang berat, penurunan tekanan darah, kurangnya kesadaran, dan gangguan oksigen darah yang membutuhkan terapi oksigen.
Penyebab Infeksi Saluran Nafas Bawah
Virus-virus yang sering menyebabkan kemunculan infeksi saluran nafas bawah yaitu virus H. influenza dan influenza A, Respiratory syncytial virus (RSV), Varicella-zoster virus (VZV), dan Human metapneumovirus (hMPV). Sementara itu penyebab dari kalangan bakteri adalah Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Klebsiella pneumoniae, Enterobacteria, dan bakteri anaerob.Cara Penularan Infeksi Saluran Nafas
Penyakit ini sangat mudah menular terutama yang disebabkan oleh virus. Penularan terjadi di udara melalui droplet (yang mengandung virus) yang dibatukkan atau dibersinkan oleh pasien atau secara tidak langsung melalui benda-benda yang dipegang atau tercemar droplet. Untuk itu disarankan kepada pasien untuk tidak bersin dan batuk sembarangan (menutup mulut ketika batuk dan bersin) dan sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
Gejala Infeksi Saluran Pernafasan
Gejala dari penyakit ini sedikit berbeda pada bagian atas dan bawah. Gejala infeksi saluran pernafasan atas biasanya demam, batuk, pilek, bersin, hidung tersumbat, nyeri pada tenggorokan (terutama saat menelan), nyeri-nyeri sendi dan otot, serta sakit kepala. Gejala ini umumnya dialami saat hari ke-3 sampai hari ke-14 setelah terkena infeksi.Sementara itu, gejala infeksi saluran nafas bawah umumnya berupa demam, batuk berdahak, mengi (wheezing), dan sesak nafas.
Pada kelompok anak dan bayi, gejala dan tanda di atas dapat disertai dengan kurangnya nafsu makan sehingga sulit makan, rewel, dan gangguan tidur.
Diagnosis Infeksi Saluran Pernafasan
Proses penegakan diagnosis penyakit infeksi saluran nafas biasanya didasarkan kepada gejala, hasil pemeriksaan fisik, dan terkadang dilengkapi dengan hasil pemeriksaan darah.Tanda-tanda infeksi saluran pernafasan atas pada pemeriksaan fisik yang umumnya ditemukan dokter berupa hidung merah, sembab atau bengkak, tenggorokan merah atau disertai detritus, pembengkakan amandel, nyeri penekanan pada pipi atau dahi, dan dapat disertai benjolan di area sekitar leher.
Infeksi saluran nafas ini biasanya disebabkan oleh virus sehingga tidak dibutuhkan pemeriksaan penunjang lain untuk mengonfirmasi penyakit. Namun, dokter dapat melakukannya bila dicurigai adanya penyebab lainnya. Berbagai pemeriksaan yang bisa dilaksanakan antara lain pemeriksaan darah rutin; kultur bakteri dari swab hidung, tenggorokan, dan dahak; serta CT scan sinus.
Sementara tanda-tanda infeksi saluran pernafasan bawah yang biasanya ditemukan dokter adalah bunyi rhonki dan wheezing pada area bronkus, bronkiolus, atau parenkim paru. Pemeriksaan penunjang juga bisa dilakukan yang dapat berupa pemeriksaan peak flow meter, pulse oximetri, pemeriksaan darah rutin, rontgen, dan pemeriksaan dan kultur dahak.
Pengobatan Infeksi Saluran Pernafasan
Infeksi saluran nafas yang biasanya disebabkan agen penyakit virus sehingga tidak diberikan terapi yang sifatnya khusus. Pengobatan yang diberikan oleh dokter biasanya berupa obat-obat yang membantu meringankan gejala dan meningkatkan daya tahan tubuh. Untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri maka dokter biasanya juga memberikan antibiotik.Pada dasarnya kebanyakan penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan, akan tetapi kebanyakan pasien terganggu dengan gejala yang dirasakan.
Pasien juga dapat melakukan serangkaian pengobatan alamiah seperti mandi menggunakan air hangat, perbanyak minum air hangat, sering berkumur-kumur dengan air garam, kompres air hangat bagian dahi, leher, ketiak, dan lipat paha.
Sementara itu pada pengobatan infeksi saluran nafas bawah seperti penyakit paru obstruktif kronik dan pneumonia memiliki tujuan pengobatan dan pencegahan terjadinya komplikasi. Pengobatan pun dilakukan di rumah sakit (rawat inap) terutama untuk derajat penyakit yang berat seperti mengalami gejala sesak yang berat, penurunan tekanan darah, kurangnya kesadaran, dan gangguan oksigen darah yang membutuhkan terapi oksigen.
Komplikasi Infeksi Saluran Pernafasan
Komplikasi yang muncul biasanya berupa infeksi sekunder yang terjadi lantaran agen penyakit bakteri. Beberapa penyakit komplikasi yaitu infeksi telinga tengah (otitis media), meningitis, sepsis, empiema, abses paru, efusi pleura, dan lain-lain.Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan
Di bawah ini beberapai tips mencegah infeksi saluran pernafasan yang dapat dilakukan, yaitu:
- Konsumsi makanan yang menyehatkan dan memiliki kadar gizi seimbang.
- Melakukan olahraga secara teratur.
- Manajemen stres dengan baik.
- Menghidari asap rokok dan berhenti merokok.
- Menghindari kontak langsung dengan penderita penyakit.
- Budayakan cuci tangan setiap akan melakukan atau selesai kegiatan.
- Memberikan vaksin flu atau vaksin penyakit saluran nafas lainnya kepada tubuh.
Silahkan bagikan artikel ini. Mudah-mudahan memberikan manfaat.
Post a Comment for "Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan"
Klik tulisan subscribe berwarna merah ini: SUBSCRIBE
terlebih dahulu sebelum membuat komentar.