Mengapa Anak Saya Belum Bisa Bicara ? - KLIK INSTAL
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengapa Anak Saya Belum Bisa Bicara ?

Mengapa saya belum bisa bicara - Keinginan terbesar orang tua adalah melihat anaknya tumbuh dengan sehat. Pembicaraan yang sering diangkat sesama orang tua yang memiliki seorang balita selalu seputar anaknya. Berapa umurnya? Berapa beratnya? Sudah bisa apa? Usia berapa bisa berjalan? Usia berapa bisa bicara? dan lain -lain. Untuk kesempatan kali ini kita akan membahas tentang bicara.

Perkembangan seorang anak, terutama bicara sangat kompleks. Seorang anak akan meniru semua yang ada di sekitarnya seperti spons yang menghisap air, termasuk dalam hal bicara. Pada usia 2-3 bulan seorang anak anak mulai mengucapkan kata-kata seperti aah atau uhh yang tak bermakna yang disebut dengan cooing. Pada usia ini pula anak akan mengeluarkan suara seperti suara berkumur. Anak juga mulai tertarik dengan mainan yang bersuara, dan akan mencari sumber suara yang didengarnya.

Mendekati usia 6 bulan, anak akan mengenali namanya. Dia akan menoleh apabila namanya dipanggil. Pada usia ini anak akan meningkatkan kemampuan bicaranya dari cooing menjadi babbling. Babbling artinya mengucapkan satu suku kata berulang, seperti papapapa, mamama, atau dadadada. Babbling yang diucapkan akan berubah intonasi dan nadanya tergantung pada emosi anak.

Pada usia 6-9 bulan, anak akan mampu mengucapkan dua suku kata seperti mama, papa, walaupun sebenarnya ia belum memahami arti dari kata tersebut. Sedangkan pada usia 9-12 seorang anak akan mulai mengerti arti dari kata yang diucapkannya. Ia juga dapat melakukan instruksi sederhana yang diperintahkan, seperti lihat, ayo ke sini, itu ini, dll. Pada usia tersebut seorang anak biasanya mulai menirukan kata-kata yang didengarnya.


Pada usia 12-18 bulan biasanya anak akan mengerti arti kata. Pada usia ini seorang anak mulai mengerti menggunakan gerakan seperti mengangguk, menggeleng, atau gerakan badan lainnya untuk menjawab pertanyaan. Pada awal usia 12 bulan mungkin seorang anak hanya mengerti 3-6 kosa kata, namun pada akhir 18 bulan mereka dapat mengerti lebih banyak lagi, dan mereka akan mampu mengutarakan sebagian besar keinginannya melalui ucapan.

Pada usia 18- 24 bulan akan terjadi ledakan kosa kata. Seorang anak akan mendapatkan kosa kata baru hampir setiap hari. Anak juga dapat menggunakan kalimat sederhana dengan 2 kata, seperti mama haus, ayo main, dll. Sekitar 50 % bicaranya dapat dimengerti oleh orang lain.

Setelah 2-3 tahun biasanya hampir semua yang diucapkan seorang anak akan dimengerti oleh orang lain. Anak juga sudah bisa mengucapkan kalimat dengan 3 kata. Pada usia ini mereka akan mulai suka bernyanyi.

Pada usia 3-5 tahun, seorang anak akan mampu diajak dalam percakapan. Ia dapat menceritakan hal yang dialaminya dengan detail, mampu mengetahui jenis kelamin, usianya, serta namanya. Anak pada usia ini dapat mengucapkan kalimat panjang, lebih dari 4 kosa kata.

Sebagian besar keterlambatan bicara pada anak diakibatkan anak tersebut jarang berlatih, sering bermain sendiri, dan bersikap pasif. Keterlambatan ini lebih mudah diatasi dengan pemberian rangsangan dan sering diajak berkomunikasi. Namun apabila anak tersebut terlihat aktif namun tidak tidak bicara atau ucapakan tidak sesuai dengan usianya maka kemungkinan besar disebabkan oleh hal lain seperti gangguan pendengaran, gangguan pada otak (misalnya retardasi mental, gangguan bahasa spesifik reseptif dan/atau ekspresif), autisme, atau gangguan pada organ mulut yang menyebabkan anak sulit melafalkan kata-kata (dikenal sebagai gangguan artikulasi). Untuk itu perlu dikonsultasikan kepada dokter.

Orang tua yang merupakan orang terdekat dengan si anak memegang peranan penting dalam perkembangan bicara seorang anak. Banyaknya kosa kata yang di dengar seorang anak berbanding lurus dengan kosa kata yang dikuasai anak tersebut. Beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua untuk meningkatkan kemampuan bicara seorang anak antara lain sebagai berikut
  1. Rajin berkomunikasi dengan anak, walaupun ia masih bayi. Ucapkan nama-nama benda yang ada disekitarnya, sebutkan nama orang-orang yang ada disekitarnya. Bayi memang tidak mengerti apa yang diucapkan, namun itu merupakan modal penting dalam perkembangan bahasanya nanti. Usahakan dalam berkomunikasi menggunakan kalimat pendek dengan bahasa sederhana agar anak dapat mengerti dengan mudah.
  2. Bermain bersama sesering mungkin baik bersama orang tua atau teman seusianya. Saat bermain bersama akan meningkatkan komunikasi. Anak akan mulai bertanya tentang hal-hal disekitarnya. Orang tua yang bijak harus menjelaskan dengan sabar, meskipun anak akan sering mengulang pertanyaan yang sama.
  3. Menemani ketika menonton televisi, dan berikan penjelasan mengenai acara televisi yang berlangsung, serta membatasi anak menonton maksimal 2 jam setiap harinya.
  4. Ucapkan kata dengan benar. Bukan orang tua yang mengikuti kata-kata anak, tetapi anak harus mengikuti kata yang diucapkan oleh orang tuanya, misalnya susu bukan cucu. Kebanyakan orang tua akan mengatakan cucu ke anaknya, namun ini adalah hal yang salah. Anak akan menganggap apa yang diucapkannya telah benar dan sempurna, sehingga tidak perlu adanya perbaikan, hal tersebut akan menghambat perkembangan bicaranya.
  5. Lakukan terapi bicara jika orang tua super sibuk
Keterlambatan bicara sebaiknya dapat dikenali sesegera mungkin agar dapat diatasi secara maksimal. Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam mengenali setiap pertumbuhan dan perkembangannya anaknya.

Post a Comment for "Mengapa Anak Saya Belum Bisa Bicara ?"

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2631650870646061" crossorigin="anonymous"></script> <!-- Iklan --> <ins class="adsbygoogle" style="display:block" data-ad-client="ca-pub-2631650870646061" data-ad-slot="9511910312" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>