Pengertian dan Definisi Reaksi Syok Anafilaktik atau Anafilaksis - KLIK INSTAL
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian dan Definisi Reaksi Syok Anafilaktik atau Anafilaksis

Artikel singkat ini akan membahas tentang pengenalan apa itu reaksi syok anafilaktik atau anafilaksis. Mungkin bagi pembaca yang berperan sebagai praktisi kesehatan sudah sangat sering mendengar hal ini. Sudah pasti. Hal ini dikarenakan kondisi ini adalah suatu kondisi gawat darurat yang menjadi keharusan bagi praktisi kesehatan untuk selalu dalam kondisi siap siaga bila mendapati hal ini di dalam praktek sehari-hari. Tidak jarang banyak pelatihan-pelatihan kegawatdaruratan membahas topik-topik termasuk topik tentang syok anafilaktik ini.

gambar reaksi syok anafilaktik
gambar reaksi syok anafilaktik
credit: entnemdept.ufl.edu

Pengertian Reaksi Syok Anafilaktik atau Anafilaksis

Reaksi anafilaktik ialah suatu sindroma klinis sebagai akibat dari suatu reaksi imunologis atau reaksi alergi yang dapat berdampak sistemik, cepat, dan hebat yang dapat memungkinkan terjadinya gangguan pada sistem sirkulasi, respirasi, pencernaan, kulit, dan atau sistem lainnya. Bilamana reaksi yang terjadi begitu hebatnya maka akan dapat menimbulkan kondisi yang disebut dengan syok anafilaktik atau syok anafilaksis. Keadaan syok ini akan sangat memerlukan penanganan yang serba cepat dan tepat agar prognosis yang didapat tidak terlalu buruk.

Tes kulit (skin test) adalah salah satu usaha untuk menghindari terjadinya kondisi syok ini. Namun, tidak semua tes kulit yang memiliki hasil negatif memberikan jaminan 100% tidak akan terjadi syok. Terkadang syok dapat muncul saat pemberian alergen dosis penuh. Perlu diingat juga bahwa tes kulit ini pun dapat menimbulkan keadaan syok. Ini biasanya terjadi bagi orang-orang yang memiliki respon imunologis atau alergi yang sangat sensitif. Untuk itulah kepada setiap tenaga kesehatan di lapangan diharuskan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan dalam pengelolaan dan penanganan syok anafilaktik ini.

Angka kejadian atau insidensi dari syok anafilaktik adalah 40 hingga 60 persen yang diakibatkan oleh gigitan serangga. Penyebab lain yaitu: 20 hingga 40 persen akibat dari bahan kontras radiografi, dan 10 hingga 20 persen akibat pemberian obat (yang tersering adalah pada pemberian antibiotik penicilin). Sebenarnya ini adalah data kasar dikarenakan masih sangat kurangnya data-data insidensi dan prevalensi dari syok ini. Kejadian anafilaksis yang fatal diperkirakan hanya sebesar empat kasus kematian dari sepuluh juta masyarakat dalam setahun. Dimana antibiotik penicilin merupakan penyebab kematian 100 dari 500 kematian akibat dari reaksi anafilaktik.

Faktor Risiko Reaksi Syok Anafilaktik

Berkaitan dengan hal di atas, maka tentu kita perlu tahu tentang faktor risiko dari syok ini. Beberapa diantaranya, yaitu: sifat alergen, jalur dalam pemberian obat, adanya riwayat atopi dalam keluarga, dan kesinambungan dalam terkenanya paparan zat alergen. Golongan zat alergen yang seringkali menimbulkan keadaan anafilaksis ini adalah makanan dan minuman (biasanya makanan laut, biji-bijian, telur, susu, dan lain-lain), obat-obatan (termasuk penicilin dan obatanestesi intraven, NSAID, perelaksi otot dan beberapa vitamin), gigitan serangga, cuaca, dan bahan lateks.

Epidemiologi dan Insidensi Reaksi Anafilaktik

Angka insidensi dari reaksi anafilaktik biasanya susah untuk diketahui. Biasanya ini muncul dengan reaksi alergi pada awalnya. Peneltitian retrospektif  menghasilkan bahwa 1% pasien yang datang ke UGD dan membutuhkan bantuan maksimal diakibatkan oleh reaksi anafilatik. Pada umumnya 40 hingga 60% reaksi anafilaksis diakibatkan oleh serangga, 20 sampai 40% oleh karena zat kontras radiologi, dan 10 sampai 20% akibat dari konsumsi obat penisilin. Obat penisilin ini menjadi penyebab 100 kematian dari 500 kematian akibat reaksi anafilaksis.

Reaksi ini bisa diderita oleh semua usia. Insidensi tertinggi ada pada kelompok umur 0 sampai 19 tahun, yaitu 70 kasus dari 100.000 orang tiap tahun. Alergi makanan berat paling sering diderita anak-anak. Belum ada faktor risiko jenis kelamin dalam reaksi anafilaktik.

Antara pria dan wanita juga dapat terkena reaksi anafilaksis ini. Penyebabnya akan khas bagi masing-masing individu, contohnya alergi aspirin atau bahan-bahan lateks yang seringkali pada kaum wanita.  Untuk kaum pria, gigitan serangga menjadi penyebab tersering timbulnya reaksi anafilatik.

Anafilaksis dapat terjadi pada semua usia. Kelompok usia yang memiliki insidensi paling tinggi adalah usia 0-19 tahun yaitu 70 kasus dari 100.000 populasi / tahun. (4) Alergi makanan berat paling sering terjadi pada anak-anak. Tidak ada faktor risiko jenis kelamin dalam kejadian anafilaktik. Baik pria maupun wanita dapat mengalami reaksi anafilaktik dengan penyebab yang khas untuk masing-masing kelompok seperti alergi aspirin dan bahan lateks paling sering pada wanita sementara gigitan serangga paling sering pada pria

Baca selanjutnya: Patofisiologi Reaksi Syok Anafilaktik)


(untuk makalah lengkapnya dapat Anda download di: Download Gratis Makalah Reaksi Syok Anafilaktik doc dan pdf)

Dr. Zuhdy
Dr. Zuhdy Aktif sebagai dokter umum di dunia nyata dan senang membagikan informasi kesehatan di dunia maya. Gabung Fans Page FB kami: Kedokteran dan Kesehatan

Post a Comment for "Pengertian dan Definisi Reaksi Syok Anafilaktik atau Anafilaksis"

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2631650870646061" crossorigin="anonymous"></script> <!-- Iklan --> <ins class="adsbygoogle" style="display:block" data-ad-client="ca-pub-2631650870646061" data-ad-slot="9511910312" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>