Penanganan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Artikel ini membahas review tentang bayi berat lahir rendah. Pembahasan meliputi tentang definisi dan pengertian, klasifikasi dan penggolongan, serta penatalaksanaan dan penanganan bayi berat badan lahir rendah (BBLR).
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah istilah lain yang digunakan untuk bayi prematur sampai tahun 1961. Istilah ini lalu diubah karena tidak semua bayi dengan berat badan lahir rendah lahir prematur. Kemudian WHO mengubah istilah bayi prematur menjadi berat bayi lahir rendah (low birth weight).
gambar bayi |
Review Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Sebelum kita memulai review, diberitahukan kepada para pembaca bahwa bila ada tulisan berwarna merah maka itu berarti sebuah tautan atau link. Anda dapat mengklik tautan tersebut bila Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang hal tersebut.Definisi dan Pengertian Bayi BBLR
Pengertian bayi BBLR menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI (2014) adalah bayi yang memiliki berat lahir kurang dari 2500 gram dengan tidak melihat masa gestasi dimana berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam waktu satu jam setelah lahir.Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah istilah lain yang digunakan untuk bayi prematur sampai tahun 1961. Istilah ini lalu diubah karena tidak semua bayi dengan berat badan lahir rendah lahir prematur. Kemudian WHO mengubah istilah bayi prematur menjadi berat bayi lahir rendah (low birth weight).
Klasifikasi Bayi Berat Lahir Rendah
Klasifikasi dan penggolongan bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah sebagai berikut, yaitu:- Berat bayi lahir rendah (BBLR) dengan berat lahir berkisar antara 1500 sampai 2499 gram.
- Berat bayi lahir sangat rendah dengan berat lahir berkisar antara 1000 sampai 1499 gram.
- Berat bayi lahir amat sangat rendah dengan berat lahir kurang dari 1000 gram.
Klasifikasi BBLR Berdasarkan Masa Gestasi
Berdasarkan masa gestasi, klasifikasi dan penggolongan BBLR adalah sebagai berikut:- Prematuritas murni (sesuai dengan masa kehamilan/ SMK). Bayi memiliki usia kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan sesuai dengan berat badan untuk usia kehamilan tersebut. Kepala bayi akan terlihat relatif lebih besar dari badan, kulit tipis, lemak subkutan yang kurang, dan tangis bayi terdengar lemah dan jarang.
- Dismaturitas (kecil masa kehamilan/ KMK). Bayi memiliki berat badan yang kecil tidak sesuai dengan usia kehamilannya. Di sini bayi mengalami gangguan pertumbuhan pada intra-uterin.
Etiologi dan Faktor Penyebab Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Apa yang menjadi etiologi dan faktor penyebab terjadinya BBLR? Penting untuk diketahui bahwa BBLR dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu prematuritas dan gangguan pertumbuhan janin. Untuk lebih jelasnya silahkan baca di tulisan ini: Etiologi dan penyebab bayi berat lahir rendah atau BBLR
A. Bayi Dengan Berat Lahir 1750 – 2499 gram
Penatalaksanaan dan Penanganan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Penanganan BBLR dibedakan menjadi dua, yaitu:A. Bayi Dengan Berat Lahir 1750 – 2499 gram
Bayi dengan BBL > 2250 gr umumnya cukup kuat untuk mulai minum setelah dilahirkan. Jaga bayi tetap hangat dan kontrol infeksi. Tidak ada perawatan khusus.
Sebagian bayi dengan berat lahir 1750 - 2250 gr mungkin perlu perawatan ekstra, tetapi dapat secara normal bersama ibunya untuk diberi minum ASI dan kehangatan, terutama jika skin to skin contact dijaga.
Pemberian minum
Mulailah memberikan ASI dalam 1 jam sesudah kelahiran. Kebanyakan bayi mampu mengisap dan bayi yang dapat menghisap harus diberi ASI. Bayi yang tidak bisa menyusu harus diberi ASI perah dengan cangkir dan sendok. Ketika bayi menghisap dari puting dengan baik dan berat badan bertambah, kurangi pemberian melalui sendok.
Sebagian bayi dengan berat lahir 1750 - 2250 gr mungkin perlu perawatan ekstra, tetapi dapat secara normal bersama ibunya untuk diberi minum ASI dan kehangatan, terutama jika skin to skin contact dijaga.
Pemberian minum
Mulailah memberikan ASI dalam 1 jam sesudah kelahiran. Kebanyakan bayi mampu mengisap dan bayi yang dapat menghisap harus diberi ASI. Bayi yang tidak bisa menyusu harus diberi ASI perah dengan cangkir dan sendok. Ketika bayi menghisap dari puting dengan baik dan berat badan bertambah, kurangi pemberian melalui sendok.
Periksa bayi sekurangnya 2 Kali/ hari untuk menilai kemampuan minum, asupan cairan, adanya suatu TANDA BAHAYA atau TANDA INFEKSI BERAT.
Beberapa tanda-tanda bahaya pada anak:
- Tidak bisa menyusu
- Kejang
- Mengantuk atau tidak sadar
- Frekuensi nafas < 20 Kali/ menit atau apneu (pernafasan berhenti selama 15 detik)
- Frekuensi nafas > 60 Kali/ menit
- Merintih
- Tarikan dada bawah ke dalam yang kuat
- Sianosis sentral.
Beberapa tanda-tanda infeksi pada anak:
- Semua tanda-tanda bahaya di atas juga merupakan tanda-tanda infeksi berat
- Ikterus berat
- Distensi perut berat
- Tanda infeksi lokal, yaitu : Nyeri dan bengkak sendi, gerakan berkurang dan rewel jika bagian ini disentuh; Pustula banyak dan berat; Pusar kemerahan, meluas ke kulit sekitarnya atau terdapat nanah; Ubun-ubun membonjol.
Jika terdapat salah satu tanda ini, lakukan pemantauan ketat di tempat perawatan bayi baru lahir seperti yang dilakukan pada Berat Bayi Lahir Sangat Rendah (BBLSR).
Risiko merawat anak di rumah sakit (misalnya mendapat infeksi nosokomial), harus seimbang dengan manfaat yang diperoleh dari perawatan yang lebih baik.
B. Bayi Dengan Berat Lahir Di Bawah 1750 gram
Bayi-bayi ini berisiko hipotermia, apneu, hipoksemia, sepsis, intoleransi minum dan enterokolitis nekrotikan. Semakin kecil berat bayi semakin tinggi risiko. Semua kasus BBLSR harus dirawat di unit neonatal.
Tatalaksana
Beri oksigen melalui nasal kanul bila terdapat tanda hipoksemia.
Suhu
Lakukan perawatan skin to skin contact diantara kedua payudara ibu atau beri pakaian di ruangan yang hangat atau dalam humidi crib. Pertahankan suhu inti tubuh sekitar 36,5 - 37,5 C dengan kaki tetap hangat dan berwarna kemerahan.
Cairan dan Pemberian Minum
* Jika mungkin berikan cairan IV 60 cc/kgBB/hari selama hari pertama kehidupan. Tingkatkan menjadi 90 cc/kgBB/hari pada hari kedua dan 120 cc/kgBB/hari pada hari ketiga. (Ini adalah jumlah total cairan baik dari oral atau IV.) Jika bayi sehat dan aktif, beri 2-4 cc ASI perah setiap 2 jam melalui NGT. Sesuaikan jumlah cairan IV nya dengan pemberian ASI perah melalui NGT.
* Bayi yang sangat kecil ditempatkan di bawah pemancar panas dan membutuhkan cairan yang lebih banyak yaitu 1,3-1,5 kali dari biasa.
* Jika mungkin periksa glukosa darah tiap 6 jam hingga pemberian minum enteral dimulai, terutama jika bayi apneu, letargi, atau kejang. Bayi mungkin memerlukan larutan dextrosa 10%.
* Mulai beri minum jika kondisi bayi stabil (biasanya pada hari II, pada bayi yang lebih matur mungkin pada hari I). Pemberian minum dimulai jika tidak ada distensi perut, bising usus normal, mekonium telah keluar, dan tidak apneu.
* Gunakan tabel minum.
* Hitung jumlah minum dan waktu pemberiannya.
* Jika toleransi minum baik, tingkatkan kebutuhan perhari.
* Pemberian susu dimulai dengan 2-4 cc tiap 1-2 jam melalui NGT. Gunakan hanya ASI jika mungkin. Jika volume 2-4 cc dapat diterima tanpa muntah, distensi perut, atau retensi lambung, maka volume dapat ditingkatkan sebanyak 1-2 cc perminum perhari. Hentikan atau kurangi minum bila tanda-tanda intoleransi buruk. Tetesan IV dapat dilepas untuk menghindari infeksi jika target pemberian minum dapat dicapai dalam 5-7 hari pertama.
* Minum dapat ditingkatkan selama 2 minggu pertama kehidupan hingga 150-180 cc/kgBB/hari (minum 19-23 cc tiap 3 jam untuk bayi 1 kg dan 28-34 cc untuk bayi 1,5 kg)
Antibiotika dan Sepsis
Faktor-faktor risiko sepsis adalah: bayi yang dilahirkan di luar rumah sakit atau dilahirkan dari ibu yang tidak sehat, pecah ketuban >18 jam, bayi kecil (mendekati 1 kg).
Jika terdapat salah satu TANDA BAHAYA dan tanda infeksi berat seperti di atas maka mulailah pemberian antibiotik.
Apnu
* Amati bayi secara ketat terhadap periode apnu dan bila perlu rangsang pernapasan bayi dengan mengusap dada atau punggung. Jika gagal, lakukan resusitasi dengan balon dan sungkup.
* Jika bayi mengalami episode apnu lebih dari sekali dan atau sampai membutuhkan resusitasi bayi baru lahir berikan sitrat kafein atau aminofilin.
Kafein lebih dipilih jika tersedia.
- Dosis awal sitrat kafein : 20 mg/kgBB per oral atau bolus IV selama 30 menit.
- Dosis rumatan sitrat kafein : 5 mg/kgBB/hari per oral atau bolus IV selama 30 menit.
Aminofilin jika kafein tidak tersedia.
- Dosis awal aminofilin : 10 mg/kgBB per oral atau bolus IV selama 15-30 menit.
- Dosis rumatan aminofilin : 2,5 mg/kgBB/ kali per oral atau bolus IV selama 15-30 menit setiap 12 jam.
Sangat dianjurkan untuk sesuai dengan ekspert setempat.
(klik di sini untuk melihat dosis obat pada BBLR)
* Jika monitor apnu tersedia, maka alat ini harus digunakan
Pemulangan dan Pemantauan BBLR
BBLR dapat dipulangkan apabila :
BBLR harus diberi semua vaksin yang dijadwalkan pada saat lahir dan jika ada dosis kedua pada saat akan dipulangkan.
Konseling Pada Saat BBLR Pulang
Lakukan konseling pada orang tua sebelum bayi pulang mengenai :
sumber :
WHO
* Jika bayi mengalami episode apnu lebih dari sekali dan atau sampai membutuhkan resusitasi bayi baru lahir berikan sitrat kafein atau aminofilin.
Kafein lebih dipilih jika tersedia.
- Dosis awal sitrat kafein : 20 mg/kgBB per oral atau bolus IV selama 30 menit.
- Dosis rumatan sitrat kafein : 5 mg/kgBB/hari per oral atau bolus IV selama 30 menit.
Aminofilin jika kafein tidak tersedia.
- Dosis awal aminofilin : 10 mg/kgBB per oral atau bolus IV selama 15-30 menit.
- Dosis rumatan aminofilin : 2,5 mg/kgBB/ kali per oral atau bolus IV selama 15-30 menit setiap 12 jam.
Sangat dianjurkan untuk sesuai dengan ekspert setempat.
(klik di sini untuk melihat dosis obat pada BBLR)
* Jika monitor apnu tersedia, maka alat ini harus digunakan
Pemulangan dan Pemantauan BBLR
BBLR dapat dipulangkan apabila :
- Tidak terdapat TANDA BAHAYA atau tanda infeksi berat.
- Berat badan bertambah hanya dengan ASI.
- Suhu tubuh bertahan pada kisaran normal (36-370C) dengan pakaian terbuka.
- Ibu yakin dan mampu merawatnya.
BBLR harus diberi semua vaksin yang dijadwalkan pada saat lahir dan jika ada dosis kedua pada saat akan dipulangkan.
Konseling Pada Saat BBLR Pulang
Lakukan konseling pada orang tua sebelum bayi pulang mengenai :
- Pemberian ASI eksklusif,
- menjaga bayi tetap hangat, dan
- tanda bahaya untuk mencari pertolongan.
sumber :
WHO
Post a Comment for "Penanganan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)"
Klik tulisan subscribe berwarna merah ini: SUBSCRIBE
terlebih dahulu sebelum membuat komentar.