Prinsip Penatalaksanaan Racun yang Tertelan Pada Anak
Ilmu Kesehatan Anak: prinsip penatalaksanaan racun tertelan pada anak. Dekontaminasi lambung (membersihkan racun dari lambung) akan efektif bila dikerjakan sebelum waktu proses pengosongan lambung terlewati (sekitar satu hingga dua jam, termasuk dalam kondisi penuh atau tidaknya lambung). Pilihan untuk melaksanakan hal ini harus mempertimbangkan manfaat dan risiko yang bisa saja terjadi akibat proses dekontaminasi dan akibat dari racun itu sendiri.
Proses dekontaminasi lambung tidaklah menjamin segala zat dan bahan berracun yang telah masuk bisa dikeluarkan, oleh karena itu tindakan dekontaminasi lambung tidaklah rutin dikerjakan pada kasus-kasus keracunan.
Penting juga untuk diingat kondisi yang tidak diperbolehkan atau kontraindikasi untuk proses dekontaminasi lambung, yaitu:
- Keracunan oleh bahan-bahan yang bersifat korosif atau senyawa-senyawa hidrokarbon (minyak tanah, dll) karena memiliki risiko terjadinya gejala keracunan yang lebih serius.
- Pasien dalam keadaan penurunan kesadaran (airway menjadi tidak adekuat dan tidak terlindungi).
Prinsip dalam Penatalaksanaan Racun yang Tertelan Pada Anak
Berikut ini beberapa prinsip yang dapat dijalankan dalam penataklaksanaan racun yang tertelan pada pasien anak:
- Periksa keadaan anak apakah terdapat tanda-tanda kegawatan dan periksa juga kadar gula darah (apakah ada kondisi hipoglikemia).
- Segera identifikasi zat dan bahan racun dan sesegera mungkin mengeluarkan bahan tersebut. Idealnya hal ini dilakukan sesegera mungkin dalam waktu satu jam pertama sejak pajanan.
- Jika anak tertelan bensin, minyak tanah, solar, atau bahan lain yang zat dan bahan tersebut atau jika tenggorokan dan mulut mengalami luka bakar (misalkan karena bahan pembersih toilet, pemutih, atau asam kuat kandungan dari aki), maka jangan melakukan rangsangan agar pasien muntah, tetapi beri minum air putih.
- Hindari penggunaan garam sebagai emetik. Hal ini dapat berakibat fatal.
- Bila anak tertelan racun jenis lainnya maka terapi dengan arang aktif (activated charcoal) bilamana tersedia. Ingat, jangan rangsang muntah. Bahan arang aktif ini dapat diberikan secara oral dengan ataupun tanpa menggunakan pipa nasogastrik. Dosis pemberiannya dapat dilihat gambar tabel di bawah ini.
Cara Menggunakan Arang Aktif:
- Arang aktif dilarutkan dengan 8 -10 kali air, misalkan 5 g ke dalam 40 ml air.
- Bila memungkinkan, berikan secara sekaligus. Dapat diberikan bertahap bilamana anak tidak suka.
- Arang aktif akan lebih efektif kerjanya di saat lambung dalam keadaan kosong.
Bilamana bahan arang aktif tidak tersedia, maka silahkan rangsang muntah (hanya pada anak yang sadar). Rangsang pada bagian dinding belakang tenggorokan dengan memakai gagang sendok ataupun spatula berukuran kecil.
Bilas Lambung
Tindakan ini dapat dilakukan hanya bila di fasilitas kesehatan dengan petugas kesehatan yang terlatih yang telah memiliki pengalaman melakukan prosedur ini. Tindakan ini dilakukan bila onset keracunan kurang dari satu jam dan kondisi yang mengancam nyawa. Tindakan bilas lambung ini dikontraindikasikan pada keracunan hidrokarbon dan bahan korosif atau hidrokarbon.
Cara Melakukan Bilas Lambung:
Berikut ini beberapa cara dalam tindakan bilas lambung, yaitu:
- Terlebih dahulu pastikan ketersediaan mesin pengisap untuk membersihkan muntahan pada rongga mulut.
- Posisikan anak dengan posisi miring ke kiri dan letak kepala lebih rendah.
- Ukur dan perkirakan panjang NGT yang akan dipergunakan.
- Masukkan pipa NGT ke dalam lambung (perlu diingat bahwa menggunakan ukuran pipa NGT lebih kecil dari 24 tidak dapat mengalirkan partikel berukuran besar seperti tablet).
- Pastikan pipa NGT telah berada di dalam lambung.
- Lakukan bilasan dengan menggunakan 10 ml/ kgBB garam normal hangat.
- Jumlah cairan yang dimasukkan harus sama dengan jumlah yang dikeluarkan. Bilasan terus dilakukan hingga cairan bilasan yang keluar telah jernih.
- Berikan antidot yang spesifik bila tersedia.
- Berikan perawatan umum.
- Observasi empat hingga dua puluh empat jam tergantung pada jenis racun yang tertelan.
- Posisikan dengan recovery position pada anak yang tidak sadar.
- Pertimbangkan untuk merujuk anak ke RS rujukan terdekat bilamana kasus keracunan disertai penurunan kesadaran, adanya luka bakar di daerah mulut, adanya sesak nafas yang berat, gagal jantung, atau sianosis.
Share article ini kepada teman Anda! Baca tentang Ilmu Kesehatan Anak lainnya di blog Kedokteran - Kesehatan ini.
Post a Comment for "Prinsip Penatalaksanaan Racun yang Tertelan Pada Anak"
Klik tulisan subscribe berwarna merah ini: SUBSCRIBE
terlebih dahulu sebelum membuat komentar.