Diagnosis dan Terapi Pada Keracunan Minyak Tanah - KLIK INSTAL
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Diagnosis dan Terapi Pada Keracunan Minyak Tanah

Diagnosis dan terapi keracunan minyak tanah – Keracunan minyak tanah sering terjadi di negara berkembang, terutama di daerah yang memakai minyak tanah sebagai bahan bakar untuk memasak, pemanas, penerangan, dan sebagai bahan pembersihan.

Insiden keracunan minyak tanah cukup bervariasi tergantung dari umur (biasanya terjadi pada anak-anak berusia < 6 tahun; dan lebih sering terjadi pada usia 1-3 tahun), status sosio-ekonomi rendah, serta di daerah yang padat penduduk.
cara mengatasi keracunan minyak tanah
kerosene = minyak tanah

Dosis toksik minyak tanah berbeda-beda. Efek toksik terpenting dari minyak tanah adalah pneumonitis aspirasi. Ulasan pada hewan menunjukkan toksisitas paru memiliki > 140x dibanding kan dengan saluran pencernaan. Aspirasi umumnya terjadi akibat pasien batuk ataupun muntah.

Jalur paparan minyak tanah tersering yang menimbulkan efek toksik ialah melalui inhalasi (ketika menelan atau aspirasi). Jalur lain adalah: oral (kecelakaan atau ingesti berulang), kontak kulit dan inhalasi pada saat bekerja (sektor petrokimia, aviation, cat, insektisida), serba aspirasi air tercemar minyak tanah. Paparan-paparan ini dapat bersifat akut maupun kronis.

Penilaian dan manajemen awal keracunan akut merupakan inti kompetensi kedaruratan, baik kelainan medis maupun psikiatrik. Tatalaksana keracunan minyak tanah secara umum adalah: resusitasi dan stabilisasi pasien, diagnosis jenis bahan beracun, terapi non-spesifik dan khusus, serta perawatan dukungan.


Diagnosis Klinis dan Tatalaksana Terapi Pada Keracunan Minyak Tanah

Anamnesis Pada Keracunan Minyak Tanah


Pada anamnesis ditemukan riwayat paparan minyak tanah (baik bersifat akut atau kronis) yang dapat melalui beberapa jalur (inhalasi, ingesti, kontak kulit atau mata). Jalur yang paling sering adalah hisap segera setelah ingesti (aspirasi muntah).

Pemeriksaan Fisik Pada Keracunan Minyak Tanah


Pemeriksaan fisik harus dilakukan secara menyeluruh mulai dari kepala sampai kaki, dengan maksud untuk mendapatkan diagnosis jenis racun serta kondisi lain yang menyertai (trauma, tentamen suicide dll ).

Gejala klinis paparan akut berbeda-beda tergantung jalur paparan:
  • inhalasi
  • ingesti
  • melalui kulit
  • melalui mata

Paparan melalui inhalasi maka akan tercium bau minyak tanah saat bernapas. Pada hisap baik berupa percikan (kerose vapours < 100 mg / mm3) atau semprot (kerosene aerosol) dapat menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan, dengan gejala batuk sesak nafas hingga depresi ringan pada susunan saraf pusat (narcolpsy, cataplexy and confusion).

Pneumonitis kimia dapat terjadi pada jalur hisap / aspirasi air yang telah tercemar oleh minyak tanah. Varietas yang lebih berat akibat reaksi hisap pada paru-paru adalah

  • hemoragik eksudatif alveolitis
  • Hilangnya surfaktan yang dapat menimbulkan pneumotoraks, pneumatocele, bronkopleural fistula dan efusi pleura hemoragik

Gejala keracunan minyak tanah via oral (ingesti) adalah:

  • Diare
  • Mual dan muntah, akan tetapi ada yang tidak menimbulkan gejala (30-50%).


Keracunan fatal dapat terjadi bila dosis ingesti sekitar 2-17 g / kg. Kematian lebih sering terjadi karena aspirasi muntahan dari pada toksik sistemik. Namun dampak sistemik tersebut jarang karena minyak tanah tidak diabsorbsi dalam jumlah banyak pada saluran pencernaan manusia, dan akan dieksreksikan melalui air kencing.

Paparan akut pada kulit dan mata menyebabkn iritasi lokal. Pada kulit berupa:

  • eritema
  • pruritus

Paparan akut pada mata berupa:

  • konjungtivitis
  • hiperemis
  • lakrimasi

Selain gejala diatas, paparan akut dapat menimbulkan efek toksik yang sistemik baik pada susunan saraf pusat (neurotoksik) berupa:
  • Irritabilitas
  • Restlessness
  • Ataksia
  • Drowsiness
  • Konvulsi
  • Koma, hingga
  • Kematian.

Selain itu juga dapat menimbulkan miokarditis, kerusakan hati, kerusakan adrenal, kerusakan ginjal, dan abnormailtas eritrosit (± 1 mL / kgBB minyak tanah atau ingesti sekitar 10-30 cc minyak tanah)

Paparan yang berulang atau kronis paling sering menimbulkan dermatitis, yang disebabkan oleh perlindungan personal yang tidak efektif atau tidak benar. Biasanya terjadi pada pekerja-pekerja yang berhubungan dan kontak langsung dengan minyak tanah.

Pemeriksaan Penunjang Pada Keracunan Minyak Tanah


Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang khusus untuk keracunan minyak tanah, akan tetapi secara rutin harus tetap dilakukan pemeriksaan fungsi hati, fungsi ginjal, dan elektrolit. Pemeriksaan toksikologi untuk kepentingan visum et repertum dapat juga dilakukan.

Pada rotgen thorax didapatkan gambaran pneumonitis atau pneumonia, pneumotoraks, pneumatocele, bronkopleural fustula sampai hemoragik efusi pleura pada pasien dengn keluhan batuk dan sesak nafas berat akibat paparan inhalasi. Pemeriksaan lainnya meliputi monitoring dan rekam jantung (elektrokardiografi / EKG).


Terapi dan Tatalaksana Pada Keracunan Minyak Tanah

Terapi keracunan minyak tanah terdiri dari aspek farmakologik dan non-farmakologik.

Terapi Non-Farmakologik

Pada beberapa pasien keracunan minyak tanah dengan keadaan umum baik, kadang-kadang tidak membutuhkan perawatan. Untuk tenaga medis dan paramedis yang merawat pasien harus menggunakan alat perlindungan dan kamar khusus. Terapi non farmakologik yang diperlukan adalah sebagai berikut

1. Paparan inhalasi: 
  • Pindah pasien deri tempat paparan udara bebas
  • Berikan oksigen secepat mungkin, kalau perlu beri nafas buatan

2. Paparan ingesti: 
  • Baringkan pasien di tempat yang rata
  • Hindari usaha memuntahkan, aspirasi cairan lambung dalam waktu 1 jam paska ingesti
  • Bila perlu diberikan oksigen

3. Paparan pada kulit: 
  • Bersihkan kulit yang terkena paparan minyak tanag dengan air mengalir ( air pipa) atau air mandi (mandi).
  • Selama melepas pakaian, tubuh pasien tetapi diguyur dengan air.
  • Daerah kulit yang terkena dicuci mengunakan sabun dan air sampai bersih

4. Paparan pada mata: 
  • Hindari pasien dari tempat paparan.
  • Lepas lensa kontak bila pasien menggunakan lensa kontak/
  • Cuci mata yang terbuka menggunakan air mengalir atau 0,9% tulis penyelaman 10-15 menit

Terapi farmakologik

Secara umum terapi farmakologik adalah:

1. Monitoring umum 
  • Pertahankan sistem pernapasan dengan ambilan oksigen.
  • Nebulisasi dengan salbutamol: bila mulai terjadi gangguan nafas.
  • Bila terjadi gagal napas, dapat dilakukan ventilasi mekanik ( Positive End expiratory Pressure / PEEP).
  • Epinem dan obat simpatomimetika bisa dipakai untuk pasien kondisi aritmia.

2. Antibiotik: diberikan bila telah dipastikan timbul infeksi, tidak dianjurkan sebagai profilaksis.
3. hidrokortison: dahulu disarankan, sekarang jarang dilakukan.
4. Bilas lambung dan carcoal aktif (arang): beberapa literatur menolak cara tatalaksana dengan menyiram lambung, dengan alasan dapat menyebabkan aspirasi dan kerusakan paru. Sedangkan literatur lain memperbolehkannya, utamanya bila jumlah yang tertelan cukup banyak, karena dikhawatirkan terjadi penguapan dari perut ke paru.
5. Antasida: diberikan untuk mencegah iritasi mukosa lambung.
6. Pemberian susu atau bahan dicairkan lain diperbolehkan.
7. Anus dan perineum harus dibersihkan dengan segera untuk mencegah iritasi (skin burn) menengah.
8. Tidak ada antidotum spesifik untuk keracunan minyak tanah.

Komplikasi Pada Keracunan Minyak Tanah

Aspirasi umumnya terjadi akibat pasien batuk atau muntah. Akibat viskositas yang rendah dan tekanan permukaan, aspirat dapat segera menyebar secara luas pada paru.

Penyebaran melalui penetrasi pada membran mukosa, merusak epitel saluran napas, septa alveoli, dan menurunkan jumlah surfaktan sehingga memicu terjadinya perdarahan, edema paru, atau anjlok pada paru. Jumlah < 1 ml dari aspirasi pada paru dapat menyebabkan kerusakan yang berarti.

Kematian dapat terjadi karena aspirasi sebesar ± 2,5 ml pada paru (pada lambung ± 350 ml). Selain itu, jumlah 1 ml / kgBB minyak tanah dapat menyebabkan depresi pada CNS berderajat ringan-sedang, karditis, kerusakan hepar, kelenjar adrenal, ginjal, dan kelainan erotrosit. Pada umumnya keracunan minyak tanah prognosis baik, kecuali bila terjadi pneumonitis kemikal dan beracun sistemik.

Terima kasih, semoga bermanfaat! Simak artikel kegawatan laiinya di Kegawatdaruratan.
Like juga facebook fans page kami untuk mengikuti terus artikel dan informasi dari kami!
Dr. Zuhdy
Dr. Zuhdy Aktif sebagai dokter umum di dunia nyata dan senang membagikan informasi kesehatan di dunia maya. Gabung Fans Page FB kami: Kedokteran dan Kesehatan

Post a Comment for "Diagnosis dan Terapi Pada Keracunan Minyak Tanah"

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2631650870646061" crossorigin="anonymous"></script> <!-- Iklan --> <ins class="adsbygoogle" style="display:block" data-ad-client="ca-pub-2631650870646061" data-ad-slot="9511910312" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>