Kehamilan Ektopik Terganggu - KLIK INSTAL
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kehamilan Ektopik Terganggu

Penyakit kehamilan ektopik terganggu - Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar dari kantung rahim. Oleh karena tidak pada tempatnya maka kehamilan ini dapat mengakibatkan perdarahan yang keluar melalui vagino dan juga nyeri yang sangat pada perut bagian bawah dan panggul.

gambar kehamilan ektopik terganggu
gambar kehamilan ektopik terganggu

Kehamilan ektopik ini harus segera untuk ditangani karena dapat menimbulkan bahaya baik bagi ibu maupun janin. Janin yang berkembang tidak pada tempatnya akan terganggu perkembangannya yang pada akhirnya akan menimbulkan kesulitan pada ibu.

Kehamilan dimulai saat sel telur dibuahi oleh sel sperma. Kehamilan yang normal akan mempertemukan dua sel ini di tuba falopi dan menetap di sana selama kurang lebih 3 hari. Dua sel yang bertemu ini dinamakan zigot. Setelah itu, zigot akan ditransfer dari tuba falopi ke rahim lalu menempel dan mengalami pertumbuhan di sana hingga waktu persalinan tiba.

Nah, pada kasus kehamilan ektopik, zigot tadi tidak menempel di rahim untuk mengalami pertumbuhan. Zigot dapat menempel di organ reproduksi wanita yang lain. Organ lain yang sering menjadi tempat pertumbuhan adalah saluran tuba falopi. Selain di sini, juga dapat di leher rahim, ovarium/ kandung telur, dan rongga-rongga perut.

Definisi dan Pengertian Kehamilan Ektopik

Kata ektopik disadur dari bahasa Inggris yaitu ectopic; dimana akar katanya adalah topos yang berasal dari bahasa Yunani yang memiliki makna tempat. Jadi, istilah ektopik adalah berada pada tempat yang tidak seharusnya.

Jadi, apa itu kehamilan ektopik terganggu ? Maka kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi tidak pada tempat yang seharusnya yaitu rahim. Oleh karena tidak pada tempatnya maka akan mungkin muncul gangguan pada kehamilan. Kehamilan ektopik terganggu adalah suatu keadaan yang berbahaya bagi wanita hamil dan janinnya dikarenakan kehamilan mengalami abortus atau pecah.

Epidemiologi Kehamilan Ektopik Global Dunia

Dalam dua dekade terakhir, angka insiden kehamilan ektopik meningkat menjadi dua atau tiga kali di banyak bagian negara. Di Prancis, kejadian kehamilan ektopik merupakan 2% dari jumlah kelahiran hidup dan 1,6% dari seluruh kehamilan yang tercatat. Angka ini memang masih stabil hingg saat ini.

Di Amerika Utara kehamilan ektopik terjadi sebanyak 19,7 kasus setiap 1000 kehamilan dan dihubungkan dengan kasus kematian dalam kehamilan di trimester pertama. Di tahun 1970, angka ini masih berkisar 4,5 kasus setiap 1000 kehamilan.

Epidemiologi Kehamilan Ektopik di Indonesia

Bagaimana kasus kehamilan ektopik di Indonesia. Pada umumnya angka kejadian kehamilan ektopik dalam kisaran 5-6 kasus setiap kehamilan. Kehamilan di bagian interstisialis tuba berkisar 1% dari seluruh kehamilan tuba. Kehamilan ektopik yang ganda adalah 1 kasus setiap 15.000 hingga 40.000 persalinan. Kehamilan di ovarium dan servikal sangat jarang terjadi.

Pada umumnya wanita hamil yang mengalami kehamilan ektopik memiliki usia 20 hingga 40 tahun. Rata-rata umur penderita adalah 30 tahun.

Etiologi Kehamilan Ektopik Terganggu

Apa sebab kehamilan ektopik? Penyebab kehamilan ektopik terganggu hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, keadaan ini terjadi lantaran adanya hambatan proses transfer sel telur dari kantung telur (ovarium) hingga rahim (uterus). Beberapa hal yang dapat menjadi faktor risiko kehamilan ektopik dan penyebabnya timbul, antara lain:

  • Berusia lebih dari 35 tahun saat hamil. Hal ini dikaitkan dengan kemampuan silia dalam melakukan transfer ovum atau zigot.
  • Penyakit infeksi atau peradangan pada saluran telur (salpingitis). Keadaan ini akan memunculkan gangguan pergerakan pada saluran telur.
  • Memiliki riwayat operasi pada bagian tuba falopii atau pada area perut dan panggul.
  • Penyakit bawaan pada tuba, misalnya memiliki tuba dengan ukuran yang panjang lebih dari normal.
  • Memiliki riwayat kehamilan ektopik pada masa lalu.
  • Mempunyai riwayat aborsi tuba atau pemakaian IUD yang tidak sesuai.
  • Adanya kelainan pada zigot (dimana terdapat kelainan pada kromosom).
  • Mempunyai riwayat peradangan pada tuba yang mengakibatkan perubahan-perubahan fisik pada endosalping.
  • Riwayat abortus buatan.


Patofisiologi Kehamilan Ektopik

Pada prinsipnya kehamilan ektopik terjadi lantaran adanya ganngguan mekanik pada saluran  mulai dari ovarium hingga rahim sehingga menyebabkan gangguan pada proses transfer zigot. Zigot masih dapat tumbuh di sepanjang saluran ini untuk beberapa waktu. Bilamana kebutuhan zigot atau embrio sudah tidak mampu lagi terpenuhi oleh suplai darah dari tuba maka akan menyebabkan kemungkinan di bawah ini, yaitu:

1. Terjadinya aborsi tuba
Zigot dapat mengalami aborsi dan lepas ke ujung fimbria dan memasuki rongga abdomen. Ini terjadi pada masa kehamilan ampula (zigot masih berada pada area ampula tuba falopii).

2. Abortus ke dalam lumen tuba
Zigot yang mengalami abortus akan lepas dan masuk ke lumen tuba dan rahim.

3. Ruptur dinding tuba
Zigot yang mengalami pertumbuhan akan menyebabkan distensi pada dinding tuba. Distensi yang terlau berlebihan akan menyebabkan kerusakan/ ruptur tuba ke dalam rongga peritoneum abdomen.  Ruptur tuba ini dapat terjadi karena proses spontan atau karena faktor fisik seperti koitus atau pemeriksaan vaginol. Kejadian ini sering terjadi pada kehamilan di ismus tuba.

Ruptur tuba akan mengakibatkan pendarahan pada rongga perut. Ruptur yang bersifat minimal hanya akan menyebabkan pendarahan dengan jumlah sedikit. Namun, ruptur yang besar akan dapat mengakibatkan syok hingga kematian lantaran banyaknya pendarahan.

Tanda dan Gejala Kehamilan Ektopik Terganggu

Bagaimana ciri-ciri kehamilan ektopik terganggu? Kehamilan ektopik tanda dan gejala sangat bervariasi, mulai dari perdarahan yang banyak jumlahnya dan bersifat akut (tiba-tiba) di dalam rongga abdomen sampai tanda dan gejala yang tidak khas sehingga menyulitkan dalam menegakkan diagnosis.

Pada tahap awal kehamilan ektopik gejalanya adalah tidak khas dan unik. Pada umumnya akan muncul ciri-ciri kehamilan pada umumnya, misalnya payud ara mengeras, menstruasi tidak terjadi, mual dan muntah, dan lain sebagainya.

Pda tahap yang lanjut akan muncul beberapa gejala dan tanda yang biasanya dialami oleh penderita, antara lain nyeri pada bagian perut dan perdarahan yang keluar melalui vagino. Gejala ini akan semakin bertambah parah seiring perjalanan masa kehamilan.

Gejala dan tanda-tanda ini biasanya bergantung pada usia kehamilan, ada tidaknya abortus dan ruptur tuba, kondisi ibu hamil, derajat parahnya perdarahan yang terjadi, dan keadaan umum sang ibu hamil saat sebelum memasuki masa kehamilan.

Diagnosis Kehamilan Ektopik Terganggu

Penegakan diagnosis memang agak susah untuk dilakukan. Dokter akan memberikan beberapa pertanyaan ananmesis untuk lebih menggali keadaan pasien. Diharapkan dari hasil anamnesis ini didapatkan adanya gejala, tanda yang menyertai, dan derajat dari penyakit ini.

Setelah itu dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan penunjang. Dari pemeriksaan fisik akan dinilai ada tidaknya pembesaran rahim, adanya pembesaran pada jaringan adneksa (jaringan di sekitar rahim), ada tidaknya gejala perdarahan berupa pucat, tangan dan kaki dingin, ada tidaknya kondisi gawat pada perut seperti perut tegang, nyeri pada saat penekanan dan pelepasan, dan lain-lain.

Serangkaian pemeriksaan penunjang juga dapat diberlakukan pada pasien. Dokter akan melakukan pemeriksaan USG transvaginal untuk lebih memastikan terjadinya kehamilan yang ektopik. Dari pemeriksaan USG ini akan ditentukan adanya kantung kehamilan di luar rahim, tidak adanya kantung kehamilan di dalam rahim, dan terdapatnya massa yang komplek (darah atau kantong kehamilan) di rongga panggul.

Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan darah dan kadar hormon B-HCG di urin juga dapat dilaksanakan. Pada pemeriksaan darah akan ditemukan anemia (turunnya jumlah hemoglobin) akibat adanya perdarahan. Hormon B-HCG juga ditemukan pada pemeriksaan karena adanya kehamilan akan tetapi jumlahnya akan lebih sedikit dari pada kehamilan normal.

Untuk menegakkan diagnosis pasti, dokter akan melakukan operasi bedah laparotomi. Dengan operasi ini maka akan dpat dilihat secara langsung apa yang terjadi pada rahim dan rongga abdomen. Operasi ini juga sekaligus sebagai metode pengobatan yaitu dengan langsung mengangkat kantong kehamilan dari tuba falopi atau rongga abdomen dan menutup perdarahan yang mungkin telah terjadi.

Diagnosis Banding Kehamilan Ektopik Terganggu

Adapun beberapa penyakit yang memiliki gejala dan ciri-ciri yang hampir mirip dengan penyakit KET ini adalah:

  • Infeksi pada rongga pelvik.
  • Penyakit kista folikel.
  • Abortus biasa.
  • Penyakit radang panggul.
  • Terjadinya torsi kista pada ovarium.
  • Penyakit endometriosis.


Pengobatan Kehamilan Ektopik Terganggu

Pada umumnya zigot tidak akan mampu tumbuh layaknya normal bila berada di luar rongga rahim. Bila telah didapatkan diagnosis dini maka jaringan ektopik sebaiknya segera diangkat agar tidak menimbulkan bahaya yang mengancam nyawa pada wanita hamil. Apakah intervensi kehamilan ektopik harus dioperasi? Beberapa metode pengobatan yang biasa diberikan oleh dokter dapat berupa;

1. Penyuntikan Obat Methotrexate
Kehamilan tahap awal dapat diterapi dengan penyuntikan obat ini. Obat ini akan menghancurkan jaringan ektopik sehingga pertumbuhannya terhenti. Evaluasi suntikan akan dilakukan melalui pemantauan kadar hormon HCG di dalam darah yang bisanya dilakukan setiap 2 hingga 3 hari. Hilangnya kadar HCG menunjukkan kehamilan sudah dihentikan.

2. Laparoskopi dan Laparotomi: Operasi Kehamilan Ektopik Terganggu
Prosedur operasi bertujuan untuk mengangkat jaringan ektopik yang ada. Prosedur dapat dilakukan dengan operasi melalui pembuatan lubang pada perut atau langsung membedah perut dengan sayatan besar.

Komplikasi Kehamilan Ektopik Terganggu

Beberapa komplikasi yang dapat ditimbulkan penyakit ini adalah:

  • Penyakit infeksi baik pada tuba ataupun rongga abdomen.
  • Wanita menjadi steril.
  • Ruptur (pecah) tuba falopii.
  • Syok hingga kematian.


Prognosis Kehamilan Ektopik Terganggu

Prognosis berupa kematian akan menurun risikonya bila diagnosis dini dapat dilakukan. Diagnosis dini tentunya akan lebih memudahkan terapi dan mengurangi risiko perdarahan dan komplikasi lainnya. Bila diagnosis terlambat atau bahkan telah terjadi ruptur tuba maka risiko kematian akan menjadi tinggi.

Sumber Tulisan
Prof. dr. Hanifa W, dkk., Ilmu Kebidanan, Edisi kedua, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1992, Hal. 323-334.
www.medicastore.com/ kehamilan ektopik,kehamilan luar kandungan/ page:1-4
Prof. dr. Hanifa W. DSOG, dkk, Ilmu Kandungan, Edisi kedua, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1999, Hal 250-255.
www.medicastore.com/ kehamilan ektopik/ page:1-4
Anthonius Budi. M, Kehamilan Ektopik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2001.
Arif M. dkk, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta 2001. Hal. 267-271.
Prof. Dr. Rustam. M, MPH, Sinopsis Obstetri, Jilid 1, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 226-235.
Dr. I. M. S. Murah Manoe, SpOG, dkk, Pedoman Diagnosa Dan Terapi Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, 1999. Hal. 104-105.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/ 8611934
https://www.aafp.org/ afp/ 2000/ 0215/ p1080.html
B. Hadijanto, dalam Ilmu Kebidanan, ed. T.Rachimhadi dan G.H.Wiknjosastro, PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo, Jakarta 2014, hal. 474-487.
V.P. Sepillan, Ectopic Pregnancy, 2016.
www.alodokter.com
Blog Kesehatan
Dr. Zuhdy
Dr. Zuhdy Aktif sebagai dokter umum di dunia nyata dan senang membagikan informasi kesehatan di dunia maya. Gabung Fans Page FB kami: Kedokteran dan Kesehatan

Post a Comment for "Kehamilan Ektopik Terganggu"

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2631650870646061" crossorigin="anonymous"></script> <!-- Iklan --> <ins class="adsbygoogle" style="display:block" data-ad-client="ca-pub-2631650870646061" data-ad-slot="9511910312" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>