Saran dan Edukasi Pada Pasien Kehamilan Ektopik Terganggu
Bagaimana edukasi pada wanita yang mengalami kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim? Sebenarnya nasehat dan edukasi ini seiring dengan penatalaksanaan yang diberikan kepada pasien. Setelah dilaksanakan pemeriksaan diagnostik kehamilan ektopik, ada 3 pilihan dan cara penatalaksanaan pada kasus ini yaitu ekspektan, medikamentosa, dan pembedahan. Oleh karena itu, kita akan membahas edukasi berdasarkan tiga pilihan tatalaksana ini.
Sebelum lanjut, bila Anda ingin memahami tentang keadaan kehamilan di luar rahim ini secara mendalam silahkan baca di tautan di bawah ini:
👶 Kehamilan Ektopik Terganggu
Sebelum lanjut, bila Anda ingin memahami tentang keadaan kehamilan di luar rahim ini secara mendalam silahkan baca di tautan di bawah ini:
👶 Kehamilan Ektopik Terganggu
gambar ilustrasi kegiatan edukasi dan bimbingan kepada ibu hamil |
Nasehat Edukasi Kehamilan Ektopik Terganggu
1. Edukasi pada Tatalaksana Ekspektan
Tatalaksana ekspektan adalah manajemen tatalaksana dilaksanakan dengan cara menunggu agar proses kehamilan ektopik berakhir dengan sendirinya dan tanpa adanya kejadian ruptur. Tatalaksana seperti ini tidak semua pasien dapat menjalaninya. Pasien yang dapat menjalaninya adalah pasien yang tidak mempunyai gejala, keadaan hemodinamikanya stabil, tidak ditemukan adanya tanda dan gejala ruptur, dan hasil evaluasi kadar hormon Beta HCG nya menurun.
Bagaimana edukasi pada pasien ini? Edukasi kehamilan ektopik terganggu pada tahapan tatalaksana ekspektan ini adalah pasien harus patuh untuk melakukan kontrol pemeriksaan ke dokter, menjaga pola hidup yang sehat, mengurangi aktivitas yang berlebihan karena risiko akan terjadinya ruptur tetap ada, mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi guna mencegah perburukan bila terjadinya komplikasi.
Bimbingan Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Tatalaksana Medikamentosa
2. Edukasi pada Tatalaksana Medikamentosa
Tatalaksana yang kedua adalah medikamentosa. Obat yang paling sering dipakai pada tahap ini adalah methotrexate yang merupakan antagonis asam folat. Obat ini akan menghambat pembentukan DNA pada sel yang sedang aktif mengalami proses pembelahan, termasuk di dalamnya trofoblas.
Kriteria pasien yang menjalani tahapan pengobatan ini adalah:
- Mempunyai keadaan hemodinamika yang stabil.
- Tidak memiliki gejala dan tanda adanya perdarahan dan ruptur.
- Pada hasil USG ukuran janin tidak lebih dari 4 cm atau tidak lebih dari 3,5 cm bila ada aktivitas jantung janin.
- Pasien memiliki kadar hormon HCG yang abnormal.
Edukasi pasien pada tahapan ini adalah
- Menjaga keadaan hemodinamik yang stabil dengan menerapkan pola hidup yang sehat.
- Mencegah dan mengurangi risiko terjadinya ruptur dengan istirahat yang teratur dan mencegah aktivitas fisik yang berlebihan.
- Menelusuri riwayat alergi karena obat methotrexate ini dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas pada sebagian orang yang memiliki riwayat alergi.
- Menjaga kesehatan fungsi hati seperti menghindari konsumsi minuman beralkohol karena obat methotrexate ini tidak cocok pada orang yang mengalami gangguan fungsi hati.
- Konsumsi makanan yang bergizi terutama yang mengandung zat besi dan vitamin C untuk mencegah trombositopenia, anemia, leukopenia, dan gangguan darah lainnya; oleh karena obat methotrexate ini tidak boleh digunakan pada pasien-pasien yang mengalami gangguan fungsi darah yang telah disebutkan di atas.
- Minum air putih yang cukup untuk mencegah gangguan fungsi ginjal pada saat dalam terapi obat methotrexate.
- Menghindari faktor risko terjadinya penyakit maag dan tukak lambung misalnya mendisiplinkan jadwal makan, manajemen stres, mengurangi makanan yang pedas, asam, dan dingin; oleh karena obat methotrexate ini dapat memicu naiknya asam lambung sehingga tidak sesuai untuk pasien yang sedang menderita tukak lambung (ulkus peptikum).
- Menghindari pemakaian obat-obatan jenis OAINS (obat anti inflamasi non-steroid) yang biasanya berupa obat penghilang nyeri karena dapat memicu asam di lambung.
- Menghindari penggunaan vitamin yang mengandung asam folat karena akan bertolang belakang dengan mekanisme kerja obat methotrexate ini.
- Untuk sementara pasien harus berhenti berhubungan seksuil sampai diperbolehkan kembali oleh dokter.
- Pasien harus patuh untuk melakukan kontrol karena selama tahapan pengobatan masih ada kemungkinan terjadinya ruptur yang dapat menimbulkan nyeri perut, perdarahan, pingsan, hingga risiko kematian.
Edukasi Kehamilan Ektopik Terganggu Pada Prosedur Pembedahan
3. Edukasi Pada Tatalaksana Pembedahan
Pilihan tatalaksana yang terakhir adalah prosedur pembedahan. Teknik yang biasanya dilakukan adalah salpingektomi dan salpingostomi karena biasanya kehamilan terbanyak berada pada saluran tuba. Salpingektomi adalah operasi pembuangan saluran tuba. Ini dilakukan pada wanita yang tidak memiliki risiko infertilitas atau sudah tidak berniat memiliki anak kembali. Salpingostomi adalah prosedur pembukaan tuba tanpa menyingkirkan saluran tuba tersebut.
Edukasi pada pasien adalah berupa penerapan pola hidup yang sehat untuk menjaga kestabilan hemodinamika tubuh, mempersiapkan mental dan pikiran untuk menghadapi operasi, memberikan pemahaman tentang jenis dan prosedur operasi yang diberikan tentang kegunaan dan kerugian yang akan didapat.
Nah, itu tadi penjelasan tentang bimbingan dan nasehat pada pasien yang mengalami kehamilan di luar rahim. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Baca juga artikel terkait lainnya:
👉 Jenis kehamilan ektopik
Baca juga artikel terkait lainnya:
👉 Jenis kehamilan ektopik
Post a Comment for "Saran dan Edukasi Pada Pasien Kehamilan Ektopik Terganggu"
Klik tulisan subscribe berwarna merah ini: SUBSCRIBE
terlebih dahulu sebelum membuat komentar.