Infark Serebral/ Stroke - KLIK INSTAL
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Infark Serebral/ Stroke

Infark Serebral/ Stroke
No. ICPC II : K90 Strokecerebrovascular accident
No. ICD X : I63.9 Cerebral infarction, unspecified
Tingkat Kemampuan: 3B

Masalah Kesehatan
Stroke adalah defisit neurologis fokal yang terjadi mendadak, lebih dari 24 jam dan disebabkan oleh faktor vaskuler. Berdasarkan Riskesdas 2007, stroke merupakan penyebab kematian yang utama di Indonesia.

Anamnesis
Keluhan
Keluhan mendadak berupa:
  • Kelumpuhan anggota gerak satu sisi (hemiparesis)
  • Gangguan sensorik satu sisi tubuh
  • Hemianopia (buta mendadak)
  • Diplopia
  • Vertigo
  • Afasia
  • Disfagia
  • Disarthria
  • Ataksia
  • Kejang atau penurunan kesadaran
Untuk memudahkan digunakan istilah FAST (facial movement, Arm Movement, Speech, Time).

Faktor Risiko
A. Faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi
  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Genetik

B. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi
  • Hipertensi
  • DM
  • Penyakit jantung
  • Dislipidemia
  • Merokok
  • Pernah mengalami TIA atau stroke
  • Polisitemia
  • Obesitas
  • Kurang olahraga
  • Fibrinogen tinggi
Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
A. Pemeriksaan tanda vital
1. Pernapasan
2. Nadi
3. Suhu
4. Tekanan darah harus diukur kanan dan kiri

B. Pemeriksaaan jantung paru
C. Pemeriksaan bruitkarotis
D. Pemeriksaan abdomen
E. Pemeriksaan ekstremitas
F. Pemeriksaan neurologis
1. Kesadaran : kualitatif dan kuantitatif (Glassgow Coma Scale = GCS)
2. Tanda rangsang meningeal : kaku kuduk, lasseque, kernig, brudzinsky
3. Saraf kranialis: sering mengenai nervus VII, XII, IX walaupun nervus kranialis lain bisa terkena
4. Motorik : kekuatan, tonus, refleks fisiologis, refleks patologis
5. Sensorik
6. Pemeriksaan fungsi luhur
7. Pada pasien dengan kesadaran menurun, perlu dilakukan pemeriksaan refleks batang otak:
  • Refleks kornea
  • Refleks pupil terhadap cahaya
  • Refleks okulo sefalik
  • Keadaan refleks respirasi

Diagnosis
Diagnosis klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Klasifikasi
Stroke dibedakan menjadi:
a. Stroke hemoragik biasanya disertai dengan sakit kepala hebat, muntah, penurunan kesadaran, tekanan darah tinggi.
b. Stroke iskemik biasanya tidak disertai dengan sakit kepala hebat, muntah, penurunan kesadaran dan tekanan darah tidak tinggi.

Diagnosis Banding
Membedakan stroke iskemik dan stroke hemoragik sangat penting untuk penatalaksanaan pasien.

Komplikasi
Umumnya komplikasi terjadi jika interval serangan stroke dengan pemeriksaan atau kunjungan ke pelayanan primer terlambat. Komplikasi yang biasanya ditemukan adalah dehidrasi, pneumonia, ISK.

Penatalaksanaan Komprehensif
Penatalaksanaan
a. Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC.
b. Pertimbangkan intubasi jika kesadaran stupor atau koma atau gagal nafas.
c. Pasang jalur infus IV dengan larutan NaCl 0,9% dengan kecepatan 20 ml/jam (jangan memakai cairan hipotonis seperti dekstrosa 5% dalam air dan SALIN 0,45% karena dapat memperhebat edema otak).
d. Berikan O2: 2-4 liter/menit via kanul hidung.
e. Jangan memberikan makanan atau minuman lewat mulut.

Stroke Hemoragik
a. Menurunkan tekanan darah untuk mencegah perdarahan ulang pada orang yang dasarnya normotensif (tensi normal) diturunkan sampai sistolik 160 mmHg, pada orang dengan hipertensi sedikit lebih tinggi.
b. Tekanan dalam rongga tengkorak diturunkan dengan cara meninggikan posisi kepala 15-30% (satu bantal) sejajar dengan bahu. Pasien dirujuk setelah kondisi lebih stabil.

Rencana Tindak Lanjut
A. Memodifikasi gaya hidup sehat
  • Memberi nasehat untuk tidak merokok atau menghindari lingkungan perokok
  • Menghentikan atau mengurangi konsumsi alkohol
  • Mengurangi berat badan pada penderita stroke yang obes
  • Melakukan aktivitas fisik sedang pada pasien stroke iskemik atau TIA. Intensitas sedang dapat didefinisikan sebagai aktivitas fisik yangccukup berarti hingga berkeringat atau meningkatkan denyut jantung 1-3 kali perminggu.
B. Mengontrol faktor risiko
  • Tekanan darah
  • Gula darah pada pasien DM
  • Kolesterol
  • Trigliserida
  • Jantung
C. Pada pasien stroke iskemik diberikan obat-obat antiplatelet: asetosal, klopidogrel.

Konseling dan Edukasi
a. Mengedukasi keluarga agar membantu pasien untuk tidak terjadinya serangan kedua.
b. Jika terjadi serangan berikutnya segera mendatangi pelayanan primer.
c. Mengawasi agar pasien teratur minum obat.
d. Membantu pasien menghindari faktor risiko.

Kriteria Rujukan
Semua pasien stroke setelah ditegakkan diagnosis dan diberikan penanganan awal selanjutnya dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis saraf.

Prognosis
Prognosis adalah dubia, tergantung luas dan letak lesi. Untuk stroke hemorrhagic sebagian besar dubia ad malam.

Infark Serebral/ Stroke
Dr. Zuhdy
Dr. Zuhdy Aktif sebagai dokter umum di dunia nyata dan senang membagikan informasi kesehatan di dunia maya. Gabung Fans Page FB kami: Kedokteran dan Kesehatan

Post a Comment for "Infark Serebral/ Stroke"