Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus Menurut Perkeni - KLIK INSTAL
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus Menurut Perkeni

Artikel ini akan membahas tentang kriteria diagnosis diabetes melitus menurut PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia). PERKENI membuat bagian alur diagnosis penyakit diabetes melitus menjadi dua bagian besar. Pembagian ini dilakukan berdasarkan pada ada atau tidaknya gejala klasik atau gejala khas diabetes melitus.
Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus Menurut Perkeni
diabetes melitus

Kriteria Diagnosis Penyakit Diabetes Melitus Menurut Perkeni

Seperti telah kita ketahui bahwasanya alur diagnosa penyakit diabetes dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan atas ada atau tidak adanya gejala klasik diabetes melitus itu sendiri. Sebelum lebih lanjut ada baiknya kita ketahui dan pahami tentang apa saja gejala khas dan gejala tidak khas dari penyakit ini.

Gejala Khas Diabetes
Gejala khas penyakit diabetes terdiri atas polifagia (banyak makan karena sering merasa lapar), polidipsia (banyak minum karena sering merasa haus), poliuria (banyak buang air kecil), dan terjadinya penurunan berat badan tanpa diketahui penyebab pastinya.

Gejala Tidak Khas Diabetes
Sementara itu gejala tidak khas pada penyakit diabetes melitus meliputi lemas (tubuh sering merasakan keletihan walaupun telah istirahat yang cukup), kesemutan (gangguan saraf perifer), luka yang sukar sembuh, gatal-gatal di sekujur tubuh, mata kabur (gangguan saraf mata atau retina), disfungsi ereksi pada pria, dan pruritus vulva pada wanita.

Bilamana ditemukan adanya gejala khas diabetes maka dengan satu kali hasil pemeriksaan glukosa yang abnormal sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. Namun, bila tak dijumpai adanya gejala khas diabetes maka dibutuhkan dua kali hasil pemeriksaan glukosa darah yang abnormal untuk menegakkan diagnosis penyakit diabetes ini.

Diagnosis DM juga dapat ditegakkan melalui cara di bawah ini

Algoritma dan Kriteria Diagnosis Penyakit Diabetes Melitus Menurut PERKENI

Pengambilan keputusan diagnosis untuk penyakit DM dapat juga dilakukan dengan salah satu cara di bawah ini, antara lain:
1. Gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu > 200 mg/dL (11.1 mmol/L).
Glukosa plasma sewaktu adalah hasil perneriksaan sesaat (random) pada suatu hari tanpa memperhatikan kapan waktu makan terakhir.
2. Atau
Gejala klasik DM + glukosa plasma puasa > 126 mg/ dL (7,U mmol/L)
Puasa memiliki arti bahwa pasien tidak ada mendapatkan kalori tambahan sedikitnya 8 jam terakhir.
3. Atau
Nilai glukosa plasma 2 jam pada TTGO > 200 mg/dL (11,1 mmol/L).
TTGO dilaksanakan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 gram glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air.
Dr. Zuhdy
Dr. Zuhdy Aktif sebagai dokter umum di dunia nyata dan senang membagikan informasi kesehatan di dunia maya. Gabung Fans Page FB kami: Kedokteran dan Kesehatan

Post a Comment for "Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus Menurut Perkeni"

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2631650870646061" crossorigin="anonymous"></script> <!-- Iklan --> <ins class="adsbygoogle" style="display:block" data-ad-client="ca-pub-2631650870646061" data-ad-slot="9511910312" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>