Tatalaksana Jalan Nafas Pada Anak
A. Tidak Ada Dugaan Trauma Leher
Bayi/ Anak sadar
- Lakukan Head tilt (posisikan kepala sedikit mendongak atau posisi netral) dan Chin lift (angkat dagu ke atas).
- Lihat rongga mulut dan keluarkan benda asing bila ada dan bersihkan sekret dari rongga mulut.
- Biarkan bayi/ anak dalam posisi yang nyaman.
sumber : pelayanan kesehatan anak di RS |
Bayi/ Anak Tidak Sadar
- Lakukan Head tilt (posisikan kepala mendongak atau Sniffing position) dan Chin lift (angkat dagu ke atas).
- Lihat rongga mulut dan keluar-kan benda asing bila ada dan bersihkan sekret dari rongga mulut.
- Evaluasi jalan napas dengan melihat pergerakan dinding dada (Look), dengarkan suara napas (Listen), dan rasakan adanya aliran udara napas (Feel).
look, listen, feel untuk evaluasi pernafasan sumber : pelayanan kesehatan anak di RS |
B. Jika Ada Dugaan Trauma Leher dan Tulang Belakang
- Stabilisasi leher dan gunakan Jaw thrust tanpa Head tilt. Letakkan jari ke 4 dan 5 di belakang angulus mandibula dan gerakkan ke atas sehingga rahang terangkat ke atas membentuk sudut 90 terhadap badan.
- Lihat rongga mulut dan keluarkan benda asing bila ada dan bersihkan sekret dari rongga mulut.
- Evaluasi jalan napas dengan melihat pergerakan dinding dada, dengarkan suara napas dan rasakan udara napas.
Jaw thrust sumber : pelayanan kesehatan anak di RS |
C. Penyangga Jalan Napas
Orofaring (oropharyngeal airway atau Guedel)
Bayi
- Digunakan untuk mempertahankan jalan napas pada anak yang tidak sadar bila tindakan chin lift atau jaw thrust tidak berhasil (lidah jatuh).
- Tidak boleh diberikan pada anak dengan kesadaran baik.
- Ukuran disesuaikan dengan jarak antara gigi seri dengan angulus mandibula.
memilih gudel dengan ukuran yang tepat sumber : pelayanan kesehatan anak di RS |
- Posisikan anak untuk membuka jalan napas.
- Dengan menggunakan spatel lidah, masukkan Guedel dengan bagian cembung ke atas.
memasukkan gudel pada bayi: bagian cembung ke atas sumber : pelayanan kesehatan anak di RS |
- Periksa kembali bukaan jalan napas.
- Jika perlu gunakan jalan napas dengan ukuran berbeda atau posisikan kembali.
- Berikan oksigen.
Anak
- Pilih jalan napas orofaringeal dengan ukuran yang tepat.
- Buka jalan napas anak, jaga agar tidak menggerakkan leher jika diduga ada trauma.
- Dengan menggunakan spatel lidah, masukkan jalan napas secara terbalik (bagian cekung ke atas) hingga ujungnya mencapai palatum yang lunak.
- Putar 180 derajat dan geser ke belakang melalui lidah. Periksa kembali bukaan jalan napas.
memasang gudel pada anak yang lebih besar sumber : pelayanan kesehatan di RS |
- Jika perlu gunakan jalan napas dengan ukuran berbeda atau posisikan kembali.
- Berikan oksigen.
Nasofaring
- Untuk menjaga agar jalan napas antara hidung dan faring posterior tetap terbuka.
- Dilakukan pada anak yang tidak sadar.
- Lebih mudah ditoleransi pasien dibanding yang orofaring.
- Pemilihan dilakukan dengan mengukur diameter lubang hidung, tidak boleh menyebabkan peregangan alae nasi.
- Panjang diukur dari ujung hidung ke targus telinga.
- Pemasangan dilakukan dengan menggunakan pelumas, alat dimasukkan dengan lembut melalui lubang hidung ke arah posterior mengikuti dasar nasofaring.
sumber : pelayanan kesehatan anak di RS |
- Kontra indikasi pada kasus dengan fraktur dasar tengkorak.
Setelah dilakukan penatalaksanaan jalan napas seperti di atas, maka selanjutnya dievaluasi:
- Anak dapat bernapas spontan dan adekuat. Lanjutkan dengan pemberian oksigen.
- Anak bernapas spontan tetapi tidak adekuat atau anak tidak bernapas spontan. Lanjutkan dengan penatalaksanaan pemberian oksigen dengan menggunakan bag dan mask.
sumber : pelayanan kesehatan anak di RS
Post a Comment for "Tatalaksana Jalan Nafas Pada Anak"
Klik tulisan subscribe berwarna merah ini: SUBSCRIBE
terlebih dahulu sebelum membuat komentar.