Trauma Lahir Neonatorum (Intrakranial dan Pleksus)
2.1. Perdarahan Subdural
Perdarahan Intrakranial |
Paling sering: 73% dari semua perdarahan intrakranial.
Gejala klinis (dalam 24 jam):
- Respirasi : apnu, sianosis,
- SSP : kejang, defisit fokal, letargi, hipotonia,
- Fossa posterior : meningkatnya tekanan intra kranial
Diagnosis: CT kepala, Foto rontgen: fraktur tengkorak.
Terapi: Konservatif (suportif) atau evakuasi pembedahan.
3. Trauma Pleksus Brakialis
palsi erb dan klumpke |
3.1. Palsi Erb
regangan plexus brakialis |
Manifestasi Klinis:
- Ekstremitas yang terlibat berada dalam posisi aduksi, pronasi dan rotasi internal,
- Refleks moro, biseps dan radial tidak ada,
- Refleks genggam biasanya ada,
- 2-5% paresis saraf frenicus ipsilateral,
- Postur "waiter's tip“,
- Gawat napas jika saraf frenikus juga cedera.
3.2. Palsi Klumpke
Cedera karena regangan terhadap C8-T1 (pleksus bawah). Merupakan 10% kasus.
Manifestasi Klinis:
- Refleks genggam tidak ada,
- Jari berada dalam posisi seperti akan mencakar (Clawing),
- Terkait sindrom Horner (ptosis, miosis, anhidrosis): trauma serabut simpatis T1
Tatalaksana
Imobilisasi ekstremitas secara perlahan melintang di atas perut untuk minggu pertama lalu mulailah latihan pergerakan pasif pada semua sendi. Jika tidak terjadi pemulihan fungsional bermakna dalam 3 bulan maka eksplorasi bedah.
Prognosis
- Bergantung pada keparahan dan luas lesi,
- 88% sembuh dalam waktu 4 bulan.
sumber :
WHO
google.com
Post a Comment for "Trauma Lahir Neonatorum (Intrakranial dan Pleksus)"
Klik tulisan subscribe berwarna merah ini: SUBSCRIBE
terlebih dahulu sebelum membuat komentar.