Waspadai dan Kenali Gejala Kembung Pada Anak dan Bayi - KLIK INSTAL
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Waspadai dan Kenali Gejala Kembung Pada Anak dan Bayi

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas kembung pada anak dan bayi. Nah, info ini cukup penting khususnya bagi para bunda yang memiliki anak dan bayi yang sedang dalam masa pertumbuhan. Yuk, disimak! Walaupun ulasannya menggunakan bahasa medis, para pembaca boleh bertanya di kolom komentar bila ada yang tidak dimengerti.

cara mengatasi perut kembung pada bayi
gambar perut kembung
sumber: google.com

Kondisi kembung pada bayi ialah suatu kelainan yang cukup serius. Kondisi ini membutuhkan tindakan seperti pembedahan. Namun, bukan sembarang kembung. Kondisi kembung yang membutuhkan pembedahan biasanya disebabkan oleh adanya sumbatan pada saluran usus, baik yang tersumbat sebagian ataupun total. Kelainan-kelainan yang sering mengakibatkan terjadinya sumbatan total adalah seperti terpuntirnya usus (volvulus), tidak terbentuknya segmen usus semenjak lahir (atresia), atau terlipatnya bagian usus atas ke bagian yang lebih bawah (invaginasi).

Tanda dan gejala klinis dari volvulus adalah kembung yang disertai muntah yang berwarna hijau, tidak ada buang air besar, dan tidak ada buang angin. Gejala invaginasi menunjukkan kembung yang biasanya didahului sakit perut dan buang air besar yang disertai lendir dan darah. Untuk atresia, gejala kembungnya muncul 24 hingga 48 jam sesudah lahir tergantung letak bagian usus yang tidak terbentuk.

Kelainan lainnya yang mengakibatkan terjadinya sumbatan sebagian pada usus adalah penyakit hirschprung atau kelainan pada usus besar bagian bawah dimana tidak terbentuknya saraf sehingga segmen bawah usus tersebut tidak dapat bekerja/ berkontraksi seperti usus normal biasanya. Gejala yang timbul adalah kembung yang disertai kesusahan untuk buang air besar sejak lahir. Bila dilakukan colok dubur maka tinja akan menyemprot keluar.

Kondisi kembung pada bayi bisa juga merupakan penyerta dari gangguan pencernaan lain, seperti diare, muntah, ataupun konstipasi. Bayi yang mengalami kembung biasanya mudah sekali muntah. Bayi yang mengalami kekurangan kadar kalium akan mudah mengalami kembung. Kondisi kolik infantil yang diakibatkan oleh toleransi laktosa juga bisa disertai kembung.

Bayi yang sering menangis juga mudah mengalami kembung dikarenakan terlalu banyak menelan udara. Bayi yang minum susu melalui botol seringkali lebih mudah terkena aerofagia. Melakukan tepukan pada punggung bayi untuk menyendawakannya sesudah minum dapat mengurangi kejadian kondisi kembung.

Bayi yang terlampau banyak minum susu juga bisa mengalami kembung dikarenakan sebagian dari susu ada yang tidak dicerna. Adanya gangguan pencernaan akibat belum sempurnanya fungsi dari enzim-enzim pencernaan pada beberapa bayi juga dapat menyebabkan kembung dikarenakan susu atau makanan yang kadang tidak dicerna akan turun ke usus besar yang berisi bakteri komensal. Nah, zat makanan ini akan diproses fermentasi oleh bakteri-bakteri yang menghasilkan gas-gas yang berujung kepada terjadinya kembung.

Kondisi intoleransi laktosa (kurangnya enzim laktase, yaitu enzim yang memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa) dapat menimbulkan keadaan kembung dikarenakan laktosa yang terdapat di dalam susu tidak dicerna akibat minimnya enzim laktase. Laktosa yang tidak dicerna akan turun ke dalam usus besar dan difermentasi oleh bakteri sehingga menghasilkan gas-gas yang membuat kembung. Kondisi kekurangan enzim laktase ini terjadi diakibatkan oleh belum matangnya proses perkembangan usus bayi.

Apabila terdapat pertumbuhan bakteri yang berlebihan di dalam usus maka hal ini juga dapat menimbulkan kembung pada anak. Kondisi ini terjadi pada keadaan-keadaan yang membuat sistem kekebalan dari usus berkurang seperti gangguan gerakan peristaltik usus, status gizi kurang, kurangnya sekresi asam lambung yang bis diakibatkan oleh penggunaan obat jangka panjang, atau sembelit.

Penggunaan obat antibiotik untuk jangka lama juga bisa mengakibatkan terjadinya pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Biasanya yang tumbuh adalah bakteri anaerob yang tidak mati karena antibiotik ini. Nah, untuk mengatasi hal ini bisa dilakukan pemberian probiotik (bakteri baik) yang bisa mengimbangi pertumbuhan bakteri jahat anaerob tadi.

Meskipun kondisi kembung biasanya bukan merupakan suatu kegawatan, setiap orangtua harus mengetahui dan bersikap waspada terhadap hal-hal yang menjurus keadaan yang serius. Bilamana ditemukan kembung yang disertai muntah berwarna hijau, nyeri perut, demam tinggi, buang air besar berdarah dan berlendir atau tidak bisa buang air besar, harap orang tua segera periksakan kondisi anak ke dokter.


Silahkan bagikan artikel ini kepada teman-teman Anda dengan klik ikon sosial media di bawah ini.
(bila anda menggunakan smartphone atau perangkat mobile lain, cukup klik "share" untuk membagikan artikel ini)
Dr. Zuhdy
Dr. Zuhdy Aktif sebagai dokter umum di dunia nyata dan senang membagikan informasi kesehatan di dunia maya. Gabung Fans Page FB kami: Kedokteran dan Kesehatan

Post a Comment for "Waspadai dan Kenali Gejala Kembung Pada Anak dan Bayi"

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2631650870646061" crossorigin="anonymous"></script> <!-- Iklan --> <ins class="adsbygoogle" style="display:block" data-ad-client="ca-pub-2631650870646061" data-ad-slot="9511910312" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>