Diagnosis dan Tatalaksana Vulvitis dan Vulvovaginitis di Puskesmas
Artikel kali ini berjudul diagnosis dan tatalaksana terapi vulvitis. Artikel ini memiliki batasan pada ruang lingkup dokter layanan primer di puskesmas dengan tetap berfokus pada bahasan tentang bagaimana menegakkan diagnosis klinis dan tatalaksana dari penyakit vulvitis pada kulit. Artikel ini bersumber dari buku peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer.
Penjelasan Tentang Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Vulvitis
Nama penyakit: Vulvitis
No. ICPC II : X84 Vaginitis/ Vulvitis
No. ICD X : N76.0 Acute Vaginitis (termasuk abses vagina pada kode ICD X untuk puskesmas, lihat nomor 35 di sini).
Tingkat Kemampuan Dokter: 4A
Definisi dan Pengertian Penyakit Vulvitis dan Vulvovaginitis
Selain keputihan, masalah penyakit ini merupakan masalah yang cukup sering dihadapi oleh seorang wanita. Ya, penyakit radang vagina atau vagnitis dan vulva atau radang vulva. Pengertian vulvitis adalah suatu proses peradangan yang terjadi pada daerah vulva (ogan kelamin bagian luar pada perempuan). Biasanya tampilan klinis penyakit sering ditemukan sebagai vulvovaginitis, yaitu suatu peradangan yang terjadi pada daerah vulva dan vagina.
Gejala yang seringkali ditemukan adalah sering keluarnya cairan yang abnormal dari dalam vagina. Apa maksud abnormal? Apakah seperti keputihan biasa? Dikatakan abnormal bilamana jumlah keputihan sangat banyak yang disertai bau yang menyengat, terasa gatal, ataupun nyeri.
Penyebab Penyakit Vulvitis dan Vulvovaginitits :
Apa saja yang menyebabkan penyakit ini. Berikut adalah beberapa penyebabnya, yaitu:
a. Alergi. Beberapa penyebab alergi biasanya sabun pencuci organ kewanitaan, tisu toilet, semprotan pewangi vagina, deterjen, dan bahan-bahan lainnya yang digunakan secara lokal pada daerah kewanitaan.
b. Penyakit dermatitis yang berlangsung lama atau jangka panjang. Kondisi-kondisi lain seperti eksim atau seborrhea.
c. Infeksi seperti infeksi pediculosis, atau kudis jamur dan bakteri
Hasil Anamnesis Pada Vuvitis dan Vulvovagintits
Hal yang sering dikeluhkan:
Biasanya pasien datang ke puskesmas dengan mengeluhkan rasa gatal dan/ atau perih pada daerah kemaluan. Keluhan ini dapat juga disertai dengan keluarnya cairan kental yang bisa disertai dengan bau pada daerah intim wanita.
Gejala Klinis:
a. Rasa gatal dan/ atau terbakar pada daerah kemaluan
b. Timbul kemerahan pada kulit organ kewanitaan yang bisa disertai dengan iritasi karena garukan.
c. Keputihan
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana
Pemeriksaan Fisik:
Dari inspeksi daerah genital didapati kulit vulva yang menebal dan kemerahan, dapat ditemukan juga lesi di sekita vulva. Adanya cairan kental dan berbau yang keluar dari vagina.
Pemeriksaan Penunjang :
Tidak ada pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan di puskesmas untuk membantu menegakkan diagnosis.
Diagnosis Klinis Pada Penyakit Vulvitis dan Vulvovaginitis
Diagnosis Klinis:
Penegakan diagnosis klinis dilakukan dengan cara mengambil data-data dari anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis Banding:
Penyakit Dermatitis alergika
Komplikasi
a. Distrofi vulva.
Distrofi vulva adalah terjadinya perubahan warna yang heterogen, biasanya berbentuk makula atau seperti “patch”.
b. Infeksi sekunder karena sering digaruk.
Garukan yang menyebabkan lecet pada kulit akan menjadi sarang pertumbuhan bakteri.
c. Infertilitas.
Penatalaksanaan dan Pengobatan Pada Penyakit Vulvitis dan Vulvovaginitis
a. Sebaiknya menghindari pemekaian bahan-bahan yang berkemungkinan menyebabkan terjadinya iritasi pada daerah sekitar organ kewanitaan.
b. Pemakaian salep topikal.
Penggunaan salep kortison dapat dilakukan. Penggunaan salep antibitotik dapat diberikan bilamana dicurigai penyebab penyakit adalah bakteri.
Kriteria Rujukan
Pasien dirujuk ke dokter spesialis kulit dan kelamin jika pemberian salep hidrokortison tidak memberikan respon.
Sarana Prasarana:
Lup
Prognosis
Prognosis pada umumnya bonam
Post a Comment for "Diagnosis dan Tatalaksana Vulvitis dan Vulvovaginitis di Puskesmas"
Klik tulisan subscribe berwarna merah ini: SUBSCRIBE
terlebih dahulu sebelum membuat komentar.