Hipertensi Esensial
Penyakit Hipertensi Esensial - Nomor kode ICPC dan ICD 10 untuk entri kode BPJS Kesehatan.
No ICPC II : K86 Hypertension uncomplicated
No ICD X : I10 Essential (primary) hypertension
Tingkat Kemampuan: 4A
Masalah Kesehatan
Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg. Kondisi ini sering tanpa gejala. Peningkatan tekanan darah yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan komplikasi, seperti stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Review Penyakit Hipertensi Esensial
Pengertian Hipertensi EsensialHipertensi esensial adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah dengan agen penyebab yang tidak dikenali dengan pasti. Sebanyak 90% dari seluruh kasus hipertensi adalah jenis hipertensi esensial.
Hipertensi primer adalah adalah istilah yang sama dengan hipertensi esensial atau idiopatik. Namun, hal ini berbeda dengan hipertensi sekunder yang disebabkan oleh suatu keadaan yang berhubungan dengan kesehatan seperti gangguan pada organ ginjal, adanya penyakit tiroid, dan lain-lain
Anamnesis
Keluhan
Mulai dari tidak bergejala sampai dengan bergejala.
Keluhan hipertensi antara lain: sakit/ nyeri kepala, gelisah, jantung berdebar-debar, pusing, leher kaku, penglihatan kabur, dan rasa sakit di dada. Keluhan tidak spesifik antara lain tidak nyaman kepala, mudah lelah dan impotensi.
Faktor Risiko
Faktor risiko dibedakan dalam 2 kelompok, yaitu kelompok yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi.
Hal yang tidak dapat dimodifikasi adalah umur, jenis kelamin, riwayat hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam keluarga.
Hal yang dapat dimodifikasi, yaitu:
- Riwayat pola makan (konsumsi garam berlebihan).
- Konsumsi alkohol berlebihan.
- Aktivitas fisik kurang.
- Kebiasaan merokok.
- Obesitas.
- Dislipidemia.
- Diabetus Melitus.
- Psikososial dan stres.
Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat. Tekanan darah meningkat (sesuai kriteria JNC VII). Nadi tidak normal. Pada pasien dengan hipertensi, wajib diperiksa status neurologis, akral, dan pemeriksaan fisik jantungnya (JVP, batas jantung, dan rochi).
Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis (proteinuri atau albuminuria), tes gula darah, tes kolesterol (profil lipid), ureum kreatinin, funduskopi, EKG dan foto thoraks.
Diagnosis
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan JNC |
Diagnosis Banding
a. Proses akibat white coat hypertension.
b. Proses akibat obat.
c. Nyeri akibat tekanan intraserebral.
d. Ensefalitis.
Penatalaksanaan Komprehensif
Penatalaksanaan
Peningkatan tekanan darah dapat dikontrol dengan perubahan gaya hidup.
Modifikasi Gaya Hidup |
Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka panjang. Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau 1 bulan untuk mengoptimalkan hasil pengobatan.
A. Hipertensi tanpa compelling indication
1. Hipertensi stage-1 dapat diberikan diuretik (HCT 12.5-50 mg/hari, furosemid 2 x 20-80 mg/ hari), atau pemberian penghambat ACE (captopril 2 x 25-100 mg/ hari atau enalapril 1-2 x 2,5-40 mg/ hari), penyekat reseptor beta (atenolol 25-100mg/ hari dosis tunggal), penghambat kalsium (diltiazem extended release 1x180-420 mg/hari, amlodipin 1 x 2,5-10 mg/ hari, atau nifedipin long acting 30-60
mg/ hari) atau kombinasi.
2. Hipertensi stage-2.
3. Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama 2 minggu, dapat diberikan kombinasi 2 obat, biasanya golongan diuretik, tiazid dan penghambat ACE atau antagonis reseptor AII (losartan 1-2 x 25-100 mg/ hari) atau penyekat reseptor beta atau penghambat kalsium.
4. Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi dari masing-masing antihipertensi diatas. Sebaiknya pilih obat hipertensi yang diminum sekali sehari atau maksimum 2 kali sehari.
Algoritma Tatalaksana |
B. Hipertensi compelling indication
Bila target tidak tercapai maka dilakukan optimalisasi dosis atau ditambahkan obat lain sampai target tekanan darah tercapai (kondisi untuk merujuk ke Spesialis).
Hipertensi dengan compelling indication |
C. Kondisi khusus lain
1. Obesitas dan sindrom metabolik
Lingkar pinggang laki-laki > 90 cm atau perempuan > 80 cm. Tolerasi glukosa terganggu dengan GDP ≥ 110 mg/dl, tekanan darah minimal 130/85 mmHg, trigliserida tinggi ≥150 mg/dl, kolesterol HDL rendah <40 mg/dl (laki-laki) dan <50 mg/dl (perempuan). Modifikasi gaya hidup yang intensif dengan terapi utama ACE, pilihan lain reseptor AII, penghambat calsium dan penghambat Ω.
2. Hipertrofi ventrikel kiri
Tatalaksana tekanan darah agresif termasuk penurunan berat badan, restriksi asupan natrium dan terapi dengan semua kelas antihipertensi kecuali vasodilator langsung, yaitu hidralazin dan minoksidil.
3. Penyakit Arteri Perifer
Semua kelas antihipertensi, tatalaksana faktor risiko dan pemberian aspirin.
4. Lanjut Usia
Diuretik (tiazid) mulai dosis rendah 12,5 mh/hari. Obat hipertensi lain mempertimbangkan penyakit penyerta.
5. Kehamilan
Golongan metildopa, penyekat reseptor β, antagonis kalsium, vasodilator. Penghambat ACE dan antagonis reseptor AII tidak boleh digunakan selama kehamilan.
Komplikasi
Hipertrofi ventrikel kiri, proteinurea dan gangguan fungsi ginjal, aterosklerosis pembuluh darah, retinopati, stroke atau TIA, infark myocard, angina pektoris, serta gagal jantung.
Kriteria rujukan
a. Hipertensi dengan komplikasi.
b. Resistensi hipertensi.
c. Krisis hipertensi (hipertensi emergensi dan urgensi).
Konseling dan Edukasi
Edukasi individu dan keluarga tentang pola hidup sehat untuk mencegah dan mengontrol hipertensi seperti:
a. Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam dan lemak (Dietary Approaches To Stop Hypertension).
b. Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal.
c. Gaya hidup aktif/ olah raga teratur.
d. Stop merokok.
e. Membatasi konsumsi alkohol (bagi yang minum).
Edukasi tentang cara minum obat di rumah, perbedaan antara obat-obatan yang harus diminum untuk jangka panjang (misalnya untuk mengontrol tekanan darah) dan pemakaian jangka pendek untuk menghilangkan gejala (misalnya untuk mengatasi mengi), cara kerja tiap-tiap obat, dosis yang digunakan untuk tiap obat dan berapa kali minum sehari.
Penjelasan penting lainnya adalah tentang pentingnya menjaga kecukupan pasokan obat-obatan dan minum obat teratur seperti yang disarankan meskipun tak ada gejala. Individu dan keluarga perlu diinformasikan juga agar melakukan pengukuran kadar gula darah, tekanan darah dan periksa urin secara teratur. Pemeriksaan komplikasi hipertensi dilakukan setiap 6 bulan atau minimal 1 tahun sekali.
Prognosis
Prognosis umumnya bonam apabila terkontrol.
Sumber
Panduan Pelayanan Klinis
Hipertensi esensial pdf
Sumber
Panduan Pelayanan Klinis
Hipertensi esensial pdf
Post a Comment for "Hipertensi Esensial"
Klik tulisan subscribe berwarna merah ini: SUBSCRIBE
terlebih dahulu sebelum membuat komentar.